Sabtu, 27 April 2024
Tinwarotul Fatonah | Arendya Nariswari : Kamis, 11 Oktober 2018 | 20:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Tepat pada hari Kamis (11/10/18) gempa bumi berkekuatan 6,4 skala richter terjadi di wilayah Situbondo, Jawa Timur pada pukul 01.44 WIB.

Tak hanya wilayah Jawa Timur, gempa bumi Situbondo juga dirasakan hingga Denpasar, Bali.

Sejumlah gempa bumi terjadi beberapa waktu terakhir di Indonesia.

Bukan tanpa sebab, gempa bumi di Indonesia ini terjadi karena beberapa faktor.

Lalu faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya gempa bumi di Indonesia?

Yuk, cek info lengkap 5 fakta mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi yang telah dirangkum Guideku.com dari berbagai sumber berikut ini.

Ilustrasi gunung berapi di Indonesia. (Pixabay)

1. Banyaknya gunung berapi di Indonesia

FYI, ternyata Indonesia ini terletak di wilayah Sabuk Alpine.

Sabuk Alpine inilah yang menggambarkan banyaknya gunung berapi tidak aktif maupun aktif di Indonesia.

Biasanya ketika gunung berapi meletus, wilayah sekitarnya akan turut merasakan gempa bumi.

Gempa bumi ini juga dipengaruhi besar atau kecilnya sebuah letusan.

2. Patahan Semangko yang jadi pertemuan dua lempeng benua besar di Indonesia

Faktanya, Patahan Semangko ini terletak di wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Patahan ini merupakan tempat bertemunya dua lempeng benua besar, yaitu lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia.

Nah, tak jauh dari pertemuan lempeng terdapat sebuah sesar Mentawai di mana ketiganya merupakan wilayah seismik yang aktif.

3. Kawasan Ring of Fire

Sebutan ini muncul untuk daerah yang kerap kali mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi aktif.

Berbentuk mirip tapal kuda, wilayah yang tergolong dalam kategori Ring of Fire ini memiliki panjang kurang lebih 40.000 meter.

Nah, setidaknya 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, 81 persennya dialami oleh wilayah Ring of Fire. Salah satunya yaitu Indonesia.

Ilustrasi peta. (Unsplash/Adolfo Felix)

4. Wilayah yang jadi pertemuan tiga lempeng

Indonesia memiliki lempeng Pasifik, Indo-Australia dan Eurasia yang mengelilingi Indonesia. Biasanya gempa bumi ini terjadi ketika sebuah lempeng pecah dan bergeser.

Tak menutup kemungkinan, tumpukan lempeng tersebut mampu berakibat munculnya fenomena tsunami usai gempa.

Salah satu contohnya, seperti tsunami dan gempa yang terjadi di Aceh pada 2004.

5. Memiliki persebaran sesar paling aktif

Ya, tak bisa dipungkiri lagi nih, travelers kalau Indonesia sangat sering terjadi gempa bumi.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pertemuan lempeng pasifik, Indo-Australia dan Lempeng Eurasia ini menjadi penyebab seringnya gempa bumi di Indonesia.

Nah, dari pertemuan ketiga lempeng tersebut, terdapat enam pertemuan yang tergolong aktif.

Pergerakan inilah yang kemudian akan meningkatkan potensi gempa bumi dengan kekuatan besar.

Nah, itu tadi 5 fakta mengapa di Indonesia sering terjadi gempa bumi. Sekarang travelers sudah tahu kan? Semoga bermanfaat ya!

BACA SELANJUTNYA

Gempa Bumi 5,4 SR di Lombok, 2 Wisatawan Asal Malaysia Meninggal Dunia