Minggu, 05 Mei 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Jum'at, 30 November 2018 | 09:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Otoritas India resmi menetapkan Pulau Sentinel sebagai pulau eksklusif dan terlarang bagi para wisatawan.

Pulau ini dihuni oleh masyarakat adat Sentinel yang memilih bertahan hidup dengan cara mereka sendiri dan menolak arus modernisasi.

Masyarakat adat setempat pun tidak menerima kunjungan orang luar sama sekali.

So, jika tidak ingin berakhir konyol dengan tombak dan panah yang menancap di tubuhmu, jangan pernah sekalipun terpikir mengunjungi pulau terlarang ini ya.

Selain Suku Sentinel, ada banyak lho suku yang mengisolir kaum mereka dari dunia luar. Apa saja?

Awa di Brazil

Suku Awa (Survival International)

Suku Awa disebut sebagai suku yang paling terancam keberadaannya di muka bumi.

Puluhan anggotanya hidup secara nomaden di Hutan Amazon berkelindan dengan ancaman pembalakan liar dan kebakaran hutan.

BACA JUGA: Tradisi Potong Jari, Pernyataan Cinta Ekstrem Suku Dani di Papua

Mascho Piro, Peru

Suku Mascho Piro merupakan satu dari 15 suku yang mengisolasi dirinya dari hingar bingar dunia luar sama sekali.

Keseharian mereka diisi dengan berburu dan mengumpulkan telur penyu untuk asupan makanan sehari0hari.

Pemerintah peru memperkirakan suku ini dihuni sekitar 800 orang penduduk.

Kawahiva, Brazil

Di tengah penggundulan hutan hujan Amazon di Brazil, suku Kawahiva berusaha bertahan dengan hidup secara nomaden.

Mereka berburu dan mengumpulkan madu untuk bertahan hidup.

BACA JUGA: Mencuri Istri sampai Minum Air Mani, 6 Tradisi Seksual dari Suku di Dunia

Yanomami, Venezuela

Yanomami (Survival International)

Selama ribuan tahun, Suku Yanomani menghuni hutan hujan yang membentang dari Venezuela selatan hingga Brazil utara.

Tahun 2014, suku ini tercatat memiliki sekitar 40.000 penduduk.

Virus campak mematikan dan ancaman penambangan emas membuat suku ini terancam punah.

BACA SELANJUTNYA

'Tuhan Mencintai Kalian', Ucap Turis Sebelum Dihujani Panah