Rabu, 01 Mei 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Kamis, 27 Desember 2018 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Dari balik layar, ombak besar membelah panggung, menghantam seluruh anggota Seventeen, menenggelamkan semua yang ada, termasuk Louise dan keluarganya yang tak sempat melarikan diri.

Semua berubah panik dan histeris, dan dalam ingatannya yang lamat Louise yang digulung ombak, berusaha menggapai udara, mencari kemungkinan hidup sebisanya.

''Aku dan mamaku saling memegang baju satu sama lain. Aku menghirup air dan susah sekali bernafas, hanya satu yang ada di pikiranku, 'Tuhan ini pasti mimpi kan?','' gumam Louise dalam gulungan ombak nan mengerikan.

Ilustrasi laut. (Unsplash)

 

Detik demi detik ia lalui, terhuyung di antara hempasan gelombang demi gelombang air yang menghantam, tak sengaja ia menekan tubuh ibunya ke dalam air tatkala berusaha merengkuh udara untuk bernafas.

''Tak sengaja aku menekan tubuh mamaku ke bawah agar aku bisa menghirup oksigen di atas permukaan air. Aku terus tergulung-gulung dalam ombak sampai akhirnya aku tiba di tengah laut dengan papan di depanku dan kepala mamaku di lingkar tangan kananku,'' kenang Louise.

BACA JUGA: Jual Es Krim di Tengah Laut dan 4 Perjuangan Ayah Cari Uang untuk Keluarga

Berbekal papan di hadapannya, Louise berusaha terapung dan memastikan keselamatan ibunya namun terlambat, sang ibu tak lagi bergerak dan bernafas.

Berjam-jam Louise bertahan di laut, tak terperi dingin yang ia rasakan. Sesekali ia membuang air seni agar suhu tubuhnya tetap hangat.

Terombang-ambing di dalam gelombang besar, langit gelap dan petir yang menyambar, Louise berusaha keras menghidupkan semangatnya yang kembang kempis.

Sementara permukaan air laut kian tinggi, menyelinap ke dalam hidung dan mata Louise.

BACA SELANJUTNYA

Kocak, Modal Satu Kata, Jeonghan SEVENTEEN Sukses Tawar Batik di Yogya