Selasa, 30 April 2024
Dany Garjito : Selasa, 17 Desember 2019 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Politikus Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) memberikan sindiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kebijkaan pencabutan Anugerah Adikarya Wisata 2019 kepada Diskotek Colosseum. Teddy menyebut Anies sebagai pengecut.

Hal itu disampaikan Teddy melalui jejaring Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi. Lewat cuitannya, Teddy membuat sindiran dalam bentuk analogi.

Menurut Teddy, kebijakan yang dikeluarkan Anies sama saja dengan sikap seorang yang menarik kembali uang pemberiannya kepada orang lain karena takut dimarahi istrinya. Ia pun memention akun Twitter milik Anies Baswedan.

"Ngasih duit ke orang. Setelah duitnya dikasih, sampai dirumah diomelin bini. Beberapa hari kemudian, duit yang dikasih diambil lagi. Ini sama seperti penghargaan yang diberikan Anies ke diskotik Colosseum. #pengecut @aniesbaswedan," cuit Teddy seperti yang dikutip Suara.com, Selasa (17/12/2019).

Cuitan Teddy itu seketika ditanggapi oleh warganet, salah satunya pemilik akun @jojo170280. Ia melontarkan pertanyaan terkait perintah untuk memberikan penghargaan tersebut.

"Katanya ga ada perintah, percaya bang?" tanyanya kepada Teddy.

Tak berselang lama, Teddy pun memberikan balasan. Ia menyebut, orang yang memberikan penghargaan tersebut tanpa seizin Anies adalah orang tak waras. Namun ia berbalik memberikan pertanyaan mengenai keberadaan orang tidak waras di sekitar Anies.

"Hanya orang sakit jiwa yang mengeluarkan penghargaan bertandatangan Anies, tanpa perintah, aturan atau sepengetahuan Anies. Emang ada yang sakit jiwa dilingkungan Anies? @aniesbaswedan," tulis Teddy.

Cuitan Teddy Gusnaidi soal dicabutnya penghargaan diskotek Colosseum. (Twitter/@TeddyGusnaidi)

Untuk diketahui, Anugerah Adikarya Wisata 2019 yang diberikan kepada diskotek Colosseum menuai polemik. Hasilnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencabut penghargaan tersebut.

Hal ini diungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Saefullah saat menggelar konferensi pers soal penghargaan ini. Menurutnya keputusan diambil setelah pihaknya melakukan beberapa pertimbangan.

Saefullah menjelaskan, penghargaan itu seharusnya diberikan kepada usaha pariwisata yang memiliki kinerja bisnis unggul dan berprestasi. Para penerima dipilih melalui tahapan seleksi dan dianggap menyumbang kontribusi dalam pariwisata di Jakarta.

Namun, setelah penghargaan diberikan, pihak Disparbud justru melewatkan temuan Badan Nasional Narkotika Provinsi (BNNP) pada 7 September 2019. Saat itu, BNNP menyatakan menemukan adanya indikasi penggunaan narkoba di Colosseum.

SUARA.com/Husna Rahmayunita

BACA SELANJUTNYA

The Sound of Colors 2 Digelar 3 Desember 2023: Info Harga Tiket dan Line Up