Rabu, 01 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin | Aditya Prasanda : Jum'at, 10 Agustus 2018 | 11:36 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Festival Kesenian Yogyakarta ke 30 (FKY 30) ditutup dengan manis.

Kamis (9/8/2018) malam penutupan rangkaian festival yang telah berjalan selama 18 hari ini disesaki puluhan ribu pengunjung.

Hal yang lumrah dalam tradisi penutupan FKY dari tahun ke tahun, demikian lautan manusia memadati Planet Pyramid, Bantul, Yogyakarta.

Area parkir membludak hingga meminjam beberapa tempat di sekitar Samsat Sewon.

Malam penutupan FKY 30 (guideku.com/adit)

Tim Guideku.com tiba di lokasi pada pukul 20.15 WIB.

Beruntung kami mendapatkan area parkir yang tidak terlalu jauh dari venue FKY 30.

Setelah memastikan kendaraan terparkir dengan baik pada area perkampungan warga di seberang Planet Pyarmid, kami segera bergabung bersama lautan manusia lainnya.

Stand kuliner dan kerajinan disesaki para pengunjung. Namun tentu saja tajuk utama malam penutupan ini ialah Panggung Pasar Seni.

Di panggung pasar seni, ribuan pengunjung bertumpah ruah telah memastikan posisi terbaik mereka demi menikmati malam perhelatan akbar penghuni Yogyakarta dan sekitarnya ini.

Di area FOH (area pengaturan tata suara) yang berada tepat di depan Panggung Pasar Seni, masyarakat dengan rapi duduk, melebar dan mengitari panggung apung yang berdiri di atas kolam Planet Pyramid itu.

Masyarakat tampak antusias menanti 'bintang tamu rahasia' yang selalu jadi kejutan paling ditunggu pada pagelaran FKY setiap tahunnya.

Semenjak ditangani dedengkot skena Yogyakarta, Setyo Haryanto, Ishari Sahida, dan Roby Setiawan, FKY rutin memberikan kejutan 'bintang tamu tak terduga' di setiap puncak malam penutupan.

Ketua FKY 30: Setyo Harwanto, Ishari Sahida, dan Roby Setiawan (dok. FKY 30)

FKY 30 sekaligus mengakhiri masa kepanitian trio yang telah mengarsiteki festival ini selama lima tahun terakhir sejak FKY 25.

Sebelum gong puncak, acara ini ditutup secara resmi oleh ketiganya. Setyo Haryanto, Ishari Sahida, dan Roby Setiawan mengajak para penonton menerbangkan kitiran ke udara.

Kami yang telah memastikan posisi duduk ternyaman di area selatan panggung turut menyaksikan seru dan haru proses ini.

Jelang puncak acara, film dokumentasi perjalanan FKY 30 berjudul 'KITA' ditayangkan sejenak.

Kami dan penonton yang lain kian tak sabar menanti siapa pemuncak acara penutupan tahun ini.

Hingga akhirnya saat itu tiba, layar berukuran besar yang terbentang di Panggung Pasar Seni untuk menayangkan dokumentasi 'KITA' dengan dramatis diturunkan.

Sebuah lagu gending Jawa modern dikumandangkan, penanda giliran Jogja Hiphop Foundation (JHF) menggebrak Panggung Pasar Seni.

Lagu Sabdatama milik Juki cs sukses membuat panggung bergetar dan menarik kembali para penonton yang nyaris meninggalkan venue.

JHF membawakan sejumlah tembang andalan macam Topi Miring, Ora Cucul, Sedulur, Ngene Ngono.

Di tengah set, sesaat sebelum lagu 'Sedulur' dikumandangkan, Muhammad Marzuki memimpin Gugur Gunung, mengajak para penonton mendoakan keselamatan bagi para korban gempa Lombok.

JHF kemudian menggotong sebuah kotak amal berukuran besar yang kemudian digiring ke bawah panggung dan berpindah tangan dari satu penonton ke penonton lainnya.

Penampilan Jogja Hiphop Foundation di malam penutupan FKY 30 (guideku.com/adit)

JHF menutup penampilan mereka dengan mengajak The Supersas alias Tony Soekamti mengisi drum pada lagu Jogja Istimewa.

Kehadiran The Supersas, tentu membuat kami semua menduga apakah Endank Soekamti akan melanjutkan estafet perayaan malam ini.

Dan benar saja, JHF pamit undur diri, cabikan bass dan gitar Erix dan Dory menyempurkan hentakan drum The Supersas, Endank Soekamti membuka set mereka dengan tembang teranyar, Salam Indonesia.

Berturut-turut salah satu band dengan merchandising terbaik di Indonesia ini membawakan Ojo Nesu, Luar Biasa, dan Waktu.

Erix kemudian membuka sesi request lagu, mereka mengamini permintaan penonton membawakan nomor lawas macam Bau Mulut dan Pejantan Tambun.

Pada nomor Pejantan Tambun, penonton yang tegang dibuat cair oleh lelucon yang diserukan Erix. Sekali lagi Endank Soekamti layak disebut salah satu band paling entertain di Jogja Raya.

Endank Soekamti kemudian membawakan nomor sejuta umat milik mereka, 'Sampai Jumpa'. Seluruh penonton dan kami larut menyanyikan lagu ini dengan khidmat.

Aksi Endank Soekamti di malam penutupan FKY 30 (dok. FKY 30)

Di panggung, MC Alit Jabang Bayi yang telah berganti kostum ikut berdendang bersama.

Endank Soekamti menutup penampilan mereka sembari mengundang vokalis Shaggydog mendendangkan bersama lagu 'Terima Kasih'.

Endank Soekamti berbagi panggung dengan vokalis Shaggydog, Heru Wahyono (dok. FKY 30)

Setelah Endank Soekamti meninggalkan panggung, MC kembali mengokupasi acara.

Sebelas MC yang mengisi rangkaian perhelatan turut bergabung di panggung.

Beberapa alat musik tiup dan perkusi tampak dipersiapkan. Sebagian penonton seakan dapat memastikan Shaggydog akan memuncaki acara selanjutnya.

Dan benar saja, Shaggydog lah pemuncak acara malam ini.

Seluruh penonton dan kami berdiri mengikuti komando Heru Wahyono, sang vokalis kharismatik dari band yang didirikan tahun 1997 itu.

Penonton turut berdiri saat Shaggydog memuncaki acara (guideku.com/adit)

Shaggydog mengajak puluhan ribu masyarakat yang memadati Panggung Pasar Seni berdendang dengan tembang pembuka 'Mari Berdansa'.

Berturut-turut nomor andalan Shaggydog mengajak kami dan para penonton joged dan nyanyi bersama.

Panggung FKY 30 disesaki para penampil di malam puncak (guideku.com/adit)

Siapa yang tahan duduk mendengar lagu pesta macam Lagu Kecoak, Rudy’s Story, Bungaku, dan Jalan-jalan? Kami semua larut dalam kebahagiaan.

Di tengah set, Shaggydog berbagi panggung dengan musisi Black Finit, membawakan tembang yang sarat pesan hidup saling bertoleransi, berjudul Bukan Puisi.

Shaggydog akhirnya menutup puncak acara FKY 30 dengan sangat manis.

Lagu 'Ambilkan Gelas' menuntaskan kebahagiaan malam itu.

MC Alit Jabang Bayi dan JHF ikut mendendangkan lagu Ambilkan Gelas milik Shaggydog (dok. FKY 30)

Panggung dipenuhi para pengisi acara puncak, 'Ambilkan Gelas' ditutup bersama JHF yang mengisi departemen rap dan Erix Soekamti yang mengisi lini bass.

Kami bersama para penonton, volunteer, dan semua yang terlibat dalam FKY 30 turut berdendang dan bergoyang sembari menikmati pesta kembang api yang menyemarakkan malam penutupan dengan sempurna.

Pesta kembang api menyempurnakan malam penutupan FKY 30 (guideku.com/adit)

BACA SELANJUTNYA

FKY 30 Turut Galang Dana untuk Korban Gempa Lombok