Jum'at, 10 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin | Aditya Prasanda : Kamis, 09 Agustus 2018 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Rumah Sejarah Rengasdengklok yang jadi saksi bisu perjalanan kemerdekaan itu masih berdiri tegak di Kampung Kali Jaya (dahulu disebut Kalimati).

Kini siapa saja diperbolehkan mengunjungi rumah dengan cat putih-tosca yang tampak pucat digerus zaman itu.

Rumah ini milik seorang Tionghoa bernama Diejaw Kie Siong.

Sewaktu para pemuda menyekap Soekarno-Hatta di Rengasdengklok, sang pemilik rumah diungsikan sementara.

Rumah Sejarah Rengasdengklok (suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Hari ini, cucu Diejaw Kie Song, menjaga utuh peninggalan sang kakek.

Jika kita menghampiri ruang depan Rumah Sejarah Rengasdengklok, beberapa atribut khas Tionghoa masih melekat di dinding-dinding rumah.

Di antara atribut itu, foto sang empu, Diejaw Kie Siong terpajang diapit foto Bung Karno dan Hatta.

Beberapa sertifikat dan piagam dari pemerintah turut menghiasi dinding tersebut.

Rumah Sejarah Rengasdengklok (suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Untuk mengunjungi Rumah Sejarah Rengasdengklok kita harus melakukan perjalanan sejauh 81 kilometer dari Jakarta.

Posisinya yang sangat jauh dari ibukota juga menjadi alasan para pemuda 'menculik' Soekarno-Hatta di sini.

Rumah Sejarah Rengasdengklok (suara.com/Kurniawan Mas'ud)

Chaerul Saleh cs mengganggap lokasi Rumah Sejarah Rengasdengklok yang terpencil, jauh dari jangkauan tentara Jepang.

Kala itu 16 Agustus 1945, para pemuda menginginkan proklamasi yang bebas dari campur tangan Jepang.

Mereka mendesak Soekarno-Hatta segera memproklamirkan kemerdekaan.

Dari Rumah Sejarah Rengasdengklok, naskah proklamasi dirumuskan dan sehari setelahnya kemerdekaan Indonesia dikumandangkan.

BACA SELANJUTNYA

Peringati HUT RI Ke-75, Gerai Minuman Ini Adakan Promo 17 Agustus Menarik