Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Kejuaraan Piala Dunia Spogomi 2023 digelar pada hari Rabu waktu setempat di Shibuya Ward, Tokyo, Jepang untuk menentukan siapa yang terbaik dalam mengumpulkan sampah di seluruh dunia.
Kompetisi yang sangat sengit ini melibatkan 63 peserta dari 21 negara termasuk Indonesia.
Kompetisi ini terdiri dari tim yang beranggotakan tiga orang, berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin sampah dalam batas waktu 90 menit untu mendapatkan poin berdasarkan jenis dan berat barang yang dikumpulkan.
Dimulai dari Stasiun Shibuya, tim-tim berjalan-jalan selama waktu yang ditentukan dan berhasil mengumpulkan total sekitar 550 kilogram sampah, termasuk botol, kaleng, dan payung.
Baca Juga
Tim Inggris, "The North Will Rise Again" berhasil menjadi pemenang dengan mengumpulkan 9.046,1 poin untuk 57,27 kilogram (126,26 pon) sampah
Jepang, sebagai tuan rumah, menempati posisi kedua, dan Italia menduduki peringkat tiga.
"Sebagian besar tim mungkin lebih ekologis, dan kurang olahraga, dan kami mungkin kebalikannya, tetapi kami telah memperoleh banyak pengalaman tentang seberapa besar kita perlu membersihkan laut kita dan mengurangi sampah," kata kapten tim, Sarah Parry, dikutip dari Reuters, Sabtu (27/11/2023)
Standar kebersihan dan kebersihan Jepang yang terkenal membuat mencari sampah menjadi tantangan bagi beberapa peserta.
Nama SpoGomi berasal dari penggabungan singkatan "sport" dan "gomi" yang berarti sampah dalam bahasa Jepang.
Ditemukan pada tahun 2008 untuk mendorong orang agar mengambil sampah di tempat umum, kompetisi ini telah menjadi sangat populer hingga sejauh ini telah diadakan sekitar 230 kontes di Jepang tahun ini.
Nippon Foundation sebagai pihak penyelenggara mengungkapkan bahwa Piala Dunia ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan, terutama terkait polusi plastik di lautan.
Menurut Direktur Eksekutif Mitsuyuki Unno, fokus utamanya adalah memberi pemahaman kepada mereka yang belum menyadari dampak sampah laut.
Event ini juga diorientasikan untuk memberi kesempatan kepada individu yang sudah sadar akan masalah tersebut dan memiliki keinginan untuk mengambil langkah nyata.
Selain itu, mereka berencana untuk menyelenggarakan Piala Dunia kedua pada tahun 2025.
Terkini
- Liburan Pakai Kartu Kredit? Ini 3 Keistimewaannya
- Cara Daftar Program Mudik Gratis 2024, Jangan Sampai Kelewatan!
- Sinopsis Tekken 2 Kazuyas Revenge: Akankah Ingatan 'K' Kembali seperti Semula
- Sinopsis Film Greenland: Kisah Kiamat Komet Tayang di Bioskop Trans TV Malam Ini
- Sinopsis Golden Job: Kelima Saudara Angkat Kompak Menjadi Perampok
- Sinopsis Film Batman v Superman: Dawn of Justice, Dua Pahlawan Super Bertarung
- Sinopsis Hacksah Ridge: Kisah Nyata Tentara Medis Amerika Serikat di Perang Dunia II
- Sinopsis Film Hellboy (2019): Kisah Iblis Menyelamatkan Bumi, Tayang Malam Ini
- Sinopsis Colombiana: Seorang Perempuan Berniat Memusnahkan Bandar Narkoba
- Sinopsis Film Wonder Woman, Saksikan Aksi Gal Gadot di Bioskop Trans TV Malam Ini
Berita Terkait
-
Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
-
Sinopsis Film Siksa Neraka, Sedang Tayang di Bioskop Indonesia
-
Film Malam Para Jahanam, Film Horor Belatar Sejarah Indonesia Tayang Desember Ini
-
Rasa Nostalgia di Toko Roti Tertua di Indonesia, Roti Go Purwokerto
-
Sinopsis Film 'Sehidup Semati' Dibintangi Laura Basuki, Ario Bayu Jadi Cowok Red Flag Lagi?
-
Jepang Punya Toko Penjual Barang-barang yang Tertinggal di Kereta, Murah dan Masih Bagus
-
Keunikan Onsen, Jenis-Jenis Pemandian yang Harus Diketahui Saat Wisata ke Jepang
-
Bergenre Horor, 'Malam Para Jahanam' Janjikan Ketegangan Lebih dari Film Hantu
-
Sangat Worth It! 10 Film ini Cocok Ditonton ketika Bulan Desember dan Tahun Baru 2024!
-
'Work in Shizuoka Job Fair 2023' Digelar di Bandung 2 - 3 Desember, Peluang Kerja ke Jepang