Minggu, 28 April 2024
Vika Widiastuti | Aditya Prasanda : Minggu, 03 Februari 2019 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Tak mudah memperoleh penghargaan tertinggi di bidang kuliner, Michelin Star.

Beragam penilaian ketat dari tata penyajian hingga cita rasa dan kualitas makanan menjadi syarat mutlak untuk menyabet titel bergengsi ini.

Tak heran koki-koki di seluruh penjuru dunia berlomba-lomba menyajikan hidangan terbaiknya demi memperoleh bintang Michelin.

Sebab, saat Michelin Star tersemat, ada jaminan mengapa harga tinggi dipatok dalam menu yang disajikan dan pengunjung punya alasan kuat untuk kembali ke restoran tersebut.

Namun,hal tersebut tak berlaku bagi chef asal Perancis, Sebastian Bras.

Bras yang dua kali memperoleh Michelin, dua kali pula meminta restoran miliknya, Le Suquet Aveyron dikeluarkan dari panduan Michelin.

(Pixabay Free Photos)

Saat kali pertama menerima Michelin pada September 2017, Bras menanggalkan titel paling bergengsi di jagad kuliner tersebut setahun setelahnya.

Tak dinyanya tahun 2019, restorannya kembali masuk dalam jejeran restoran terbaik versi Michelin.

Bras yang mengaku terbebani dengan titel tersebut kembali memilih menanggalkannya.

''Tak mudah mengetahui 1 dari 500 makanan yang kami racik harus dihakimi. Dan kami tidak pernah tahu kapan. Barangkali pamor saya jadi turun tatkala menanggalkan Michelin namun saya dapat bekerja dengan lebih lega,'' ujar Bras seperti dikutip Guideku.com dari AFP.

BACA SELANJUTNYA

Seluk Beluk Michelin Star, Anugerah Tertinggi di Jagad Kuliner