Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Video orang makan katak hidup di supermarket beredar viral di Twitter.
Video tersebut dibagikan ulang oleh pengguna Twitter dengan akun @_DavidAsher.
Dalam video tersebut tampak seseorang yang tengah memilih katak hidup di supermarket.
Ia pun lantas mengambil seekor katak lalu menggigit mulut katak tersebut.
Baca Juga
Orang tersebut mengoyak tubuh katak hidup tersebut, kemudian memakan organ dalam katak.
"The Chinese people began to be dangerous for people around the world. The Chinese spread disease to the earth due to the food they eat. States all over the world should take action. A boycott should be applied to the Chinese government and its people," seperti dikutip dari cuitan @_DavidAsher, Jumat (24/01).
"Warga Negara China mulai membuat negara lain cemas. Mereka (dianggap) menyebarkan 'wabah penyakit' akibat makanan yang mereka konsumsi. Seluruh negara di dunia harus mengambil tindakan tegas. Pemerintah dan Warga Negara China harus diboikot," (--Red).
"#WuhanSARS," imbuh pengunggah video di cuitan.
Unggahan tersebut telah mendapat lebih dari 600 retweet dan likes.
Sejumlah pengguna Twitter yang lain juga memberikan tanggapannya.
"Hal seperti ini bukan lagi bersifat cultural (budaya atau kearifan lokal)," tulis netizen.
"Barbar sekali!" komentar netizen yang lain.
Namun ada pula yang menyayangkan banyak orang yang menyamaratakan warga negara China seperti itu, padahal tidak.
"Saya yakin hal seperti ini jarang terjadi di China. Tolong jangan menyebarkan video menjijikkan dan mengkritisi semua warga China. Banyak dari warga China yang tidak pernah makan binatang seperti itu, dan mereka pun juga jadi korban (diskriminasi--red). Sayangnya, tak bisa dipungkiri bahwa beberapa dari mereka memang seperti itu," tulis netizen lainnya.
Sebelumnya diberitakan, dunia sedang dibuat was-was oleh wabah baru yang datang dari Wuhan, China.
Wabah tersebut awalnya diidentifikasi sebagai penyakit seperti pneumonia yang misterius. Hanya saja belum diketahui penyebab dan bagaimana cara penyebarannya.
Dunia pun sepakat menyebutnya sebagai virus corona dengan kode genom 2019-nCoV (Novel Coronavirus).
Usut punya usut, virus mematikan ini diduga berasal dari sebuah pasar ikan di kota Wuhan, China. Pasar tersebut menjual aneka makanan dan ikan yang berasal dari laut.
Tak hanya itu, pasar tersebut juga ternyata diketahui menjual makanan dari hewan eksotik seperti rakun dan kelelawar.
Dalam sebuah kesempatan, Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anung Sugihantoro, sempat mengatakan bahwa dua per tiga penyakit infeksi baru yang muncul di dunia bersumber dari hewan.
Hewan, dalam kasus ini, bisa menjadi penular atau vektor, atau bahkan penyebab penyakit atau agen ke manusia.
Hewan juga dapat menjadi reservoir, atau membawa penyakit ke sumber penular lain.
Salah satu contohnya adalah kasus kelelawar yang menularkan virus ke babi dan hewan ternak yang nantinya dapat membuat manusia sakit.
Dalam kasus wabah mematikan dari Wuhan, dunia belum benar-benar sepakat bagaimana virus tersebut menginfeksi manusia.
Itu juga yang coba dikatakan oleh Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Vensya Sitohang.
Ketika dikonfirmasi bagaimana virus tersebut menyebar, ia mengaku belum mendapatkan informasi mendalam.
"Itu semua berasal dari pasar. Kami tidak tahu penjelasannya bagaimana, apakah itu pasar makanan matang yang sudah diolah atau pasar basah.
Saya tidak bisa jelaskan lebih dalam karena belum jelas apakah itu karena makanan dari olahan atau apa," katanya, Rabu (22/1/2020), seperti dikutip Guideku.com dari Suara.com.
Dikutip Suara.com dari National Geographic, virus penyebab wabah mematikan di China ini masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS (sindrom pernafasan akut berat), yaitu virus corona. Virus corona sendiri merupakan jenis virus yang beragam.
Beberapa jenis virus corona dapat menyebabkan manusia sakit, lainnya bersarang di hewan seperti unta, kucing, dan kelelawar.
Mengingat pasar ikan di Wuhan menjual beragam jenis hewan lainnya, maka seorang pakar ekologi dari EcoHealth Alliance, Kevin Olival, mengatakan bahwa mencampur banyak hewan dalam satu tempat yang tidak biasa dapat membahayakan.
"Ketika kalian membawa binatang bersama dalam situasi tak biasa, kalian telah membahayakan kesehatan manusia. Kalau hewan disimpan dalam kondisi buruk dan stres, hewan tersebut dapat membentuk virus dan membuat sakit," katanya dikutip dari National Geographic.
Terkini
- Resep Nasi Kebuli Daging Sapi, Nikmat Dihindangkan saat Lebaran
- Resep Kue Kastengel Lezat ala Rumahan: Gampang Dibikin untuk Idul Fitri!
- Resep Es Teh Kampul, Minuman Menyegarkan untuk Buka Puasa
- Takut Opor Ayam Cepat Basi? Simak 5 Tips Ini!
- Resep Spaghetti Bolognese, Cocok untuk Sahur dan Berbuka Puasa
- 14 Ide Menu Takjil Ramadan untuk Buka Puasa di Masjid
- Menu Sahur Sehat, Begini Cara Membuat Ayam Kukus Jahe
- Hari Ini Buka Puasa Pakai Apa? Coba Resep Kimbap Sederhana, yuk!
- 5 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa, Ini Resepnya
- Viral Nasi Beku Lebih Sehat untuk Pasien Diabetes, Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
Warganet Pamer Mi Instan, Publik Malah Syok Lihat Toppingnya Begini
-
Viral Review Pizza Harga Rp15 Ribu Vs Rp1 Juta, Aksi Pria Ini Bikin Bengek
-
Viral Bentuk Galon Berubah Pas Ditaruh Dispenser, Wujudnya Bikin Salfok
-
Duh! Gerai Kebab Ini Namanya Diprotes Warganet: Yah Susah Laku Ini Mah
-
Liburan di Tengah Pandemi? Simak 5 Tips Berikut Ini Sebelum Putuskan Pergi
-
Lebih Baik Tak Makan di Restoran saat Pandemi, Ketahui 5 Tanda Bahaya Ini
-
Tempat Wisata Ini Cuma Terima Pelancong yang Positif Covid-19, Kok Gitu?
-
Pesta Pora di Kolam Renang Sudah Digelar Lagi di Wuhan
-
Buka Kembali, Ini Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi di M Bloc Space
-
Jaga Daya Tahan Tubuh dengan Salad Buah Lezat! Begini Cara Membuatnya