Sabtu, 27 April 2024
Silfa Humairah : Senin, 06 April 2020 | 20:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Wabah virus corona membuat banyak pedagang harus gulung tikar atau tutup sementara karena gerainya sepi pelanggan. Namun, uniknya Bakso virus corona muncul di Surabaya, Jawa Timur. Panganan ini sebagai inovasi di tengah merebaknya virus corona COVID-19 di Indonesia. Agar laku, tukang bakso ini berinovasi manfaatkan geger virus corona.

Dibanderol dengan harga Rp 25 ribu, bakso virus corona dapat dijumpai di Jalan Raya Gunungsari nomor 53, Surabaya.

Pemilik Baso Aci, Dodik Pudji Raharjo mengembangkan baso dengan campuran jamur enoki yang dinamai bakso virus corona karena bentuknya yang mirip dengan virus.

Dodik Pudji mengembangkan idenya dengan membuat sajikan bakso berbentuk virus dalam satu sajian menu. Dodik terinspirasi dari pandemi yang sedang terjadi belakangan ini, dirinya memberikan angin segar bagi para pecinta bakso yang kaya akan manfaat. Perpaduan daging bakso yang berbentu bulat ini dipadu dengan bentuk jamur enoki berwarna putih bak virus sungguhan.

“Pandemi corona yang semakin mencekam membuat pelaku usaha kuliner seperti saya harus berinovasi untuk bertahan, akhirnya saya mencoba memadukan jamur enoki dengan bakso yang saya buat,” ucap Dodik, Senin (6/4/2020) dilansir Guideku.com dari Suara.com.

Bukan tanpa alasan, bapak tiga anak ini memilih jamur enoki sebagai kombinasi. Jamur enoki dipilih karena mengandung banyak manfaat kesehatan, salah satunya meningkatkan sistem imun dalam tubuh.

“Setelah saya riset memang jamur ini memiliki manfaat seperti meningkatkan imun tubuh dan banyak digunakan oleh masyarakat Jepang,” ungkapnya.

Diakuinya, jamur enoki langsung didatangkannya dari Jepang melalui distributor resmi langganannya yang terjamin manfaat dan kebersihannya.

“Di Indonesia masih belum ada jamur enoki, akhirnya langsung membeli dari agen yang didatangkannya dari Jepang,” paparnya.

Dalam sehari, Dodik membutuhkan tiga hingga empat kilogram jamur enoki dalam sekali produksi.

“Karena produksi setiap hari, tiga sampai empat kilogram jamur enoki mampu menghasilkan 600 bakso,” paparnya.

Dalam prosesnya, Dodik membutuhkan waktu lebih lama dari membuat bakso daging pada umumnya, yaitu dengan memasukkan jamur enoki satu persatu pada permukaan bakso.

“Selagi jamur masih segar, jamur enoki akan kuat bentuknya. Itulah waktu yang tepat untuk memasukkan jamur tersebut kedalam bakso, dan direbus lima benit lalu diangkat,” jelasnya.

Menjadi sajian hangat yang sedang viral di Kota Surabaya di kala cuaca yang tak menentu di Surabaya, salah satu konsumen langganan baso aci, Khaesar Utomi mengatakan jika perpaduan daging sapi yang dikombain dengan jamur ini ternyata enak dan gurih.

“Bentuknya lucu mirip banget dengan virus. Rasanya pun gurih bisa masuk di lidah pecinta kuliner,” ucapnya. (Pebriansyah Ariefana)

 

BACA SELANJUTNYA

Bale Kanoman: Kuliner Bernuansa Jawa yang Menggoda di Tengah Kota Jogja