Senin, 06 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Kamis, 15 November 2018 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Biasanya, orang pergi berlibur atau traveling untuk melepas penat dan mencari pengalaman baru. Tak sedikit yang berharap agar energi mereka kembali terisi setelah liburan usai.

Namun, tidak jarang juga ada orang-orang yang malah merasa sedih, murung, bahkan hingga depresi setelah liburan.

Bukannya merasakan manfaat liburan, mereka yang mengalami depresi setelah liburan ini akan cenderung lelah berlebihan, enggan menghadapi hari esok, dan terus-menerus sedih hingga mengganggu rutinitas yang ada.

Kondisi inilah yang dinamakan dengan sindrom Post Holiday Blues. Perlu diketahui pula, sindrom ini bisa menyerang siapa saja, lho.

Nah, dihimpun Guideku.com dari berbagai sumber, yuk simak jajaran fakta tentang Post Holiday Blues serta cara mengatasinya!

Mengenal Post Holiday Blues (Pixabay/qimono)

Hanya berlangsung sementara

Post Holiday Blues adalah suatu kondisi emosional yang mirip dengan seasonal affective disorder (SAD) atau euforia selepas menikah dan bulan madu.

Kondisi ini hanya berlangsung sementara, dan biasanya merupakan efek samping dari otakmu yang merasa kaget karena euforia liburan sudah berakhir.

Otak kita suka hal-hal menyenangkan

Bukan cuma kamu saja yang suka liburan, genks. Otakmu pun begitu.

Percaya atau tidak, otakmu punya kecenderungan untuk lebih mengingat memori-memori menyenangkan saat liburan ketimbang pengalaman buruk.

Nah, inilah yang membuat otakmu kaget dan enggan meninggalkan masa-masa menyenangkan yang sudah direkamnya. Akibatnya, muncullah sindrom Post Holiday Blues.

Mengenal Post Holiday Blues (Pixabay/aaandrea)

Jangan sepelekan tanda-tandanya

Memang benar bahwa kita semua butuh menyesuaikan diri untuk menghadapi rutinitas sehari-hari selepas liburan.

Namun, kalau kamu mulai mengalami tanda-tanda seperti insomnia, gelisah, sering sakit kepala, atau mudah tegang, maka kamu perlu waspada, nih!

Bisa jadi, kamu sedang terkena sindrom Post Holiday Blues.

Jangan memaksakan diri jika kamu memang terkena Post Holiday Blues

Masih banyak masyarakat kita yang menilai bahwa depresi adalah tanda jika seseorang memiliki pribadi yang lemah dan cengeng.

Akibatnya, kamu pun malah jadi memaksakan diri untuk terlihat baik-baik saja dan terus bekerja seperti biasa. Padahal, jika dibiarkan, hal ini malah bisa memperparah sindrom Post Holiday Blues-mu, lho.

Kalau sudah begitu, tak ada salahnya kamu mengabaikan apa kata orang dan berfokus pada dirimu sendiri.

Pastikan kamu punya me-time dan waktu santai yang cukup. Dengan begitu, transisimu dari masa liburan ke rutinitas sehari-hari akan terasa lebih mudah.

Mengenal Post Holiday Blues (Pixabay/silviarita)

Kembali ke pola makanan sehat

Siapa sih yang tidak suka makan enak selama liburan? Biasanya, liburan menjadi momen bagi kita untuk makan sepuasnya dan berwisata kuliner.

Namun, bukan berarti kebiasaan ini bisa terus berlanjut selepas kamu liburan, ya! Sadar atau tidak, ini bisa memperparah sindrom Post Holiday Blues.

Banyak-banyaklah makan makanan yang bergizi dan kaya akan vitamin, mineral, serta asam amino. Contohnya, kamu bisa memakan brokoli, susu, telur, kedelai, dan lain sebagainya.

Minta bantuan orang sekitar

Terakhir, kalau kamu merasa terlalu berat untuk menghadapinya seorang diri, mintalah bantuan dari orang-orang di sekitarmu.

Dengan bercerita pada orang yang kamu percaya, kamu bisa mengeluarkan rasa gelisah yang ada serta mendapat dukungan dari mereka. Kamu juga bisa meminta saran untuk menghadapi kesedihan yang kamu rasakan.

Stay healthy ya, travelers!

BACA SELANJUTNYA

6 Kota yang Menyenangkan Dikunjungi Saat Musim Hujan