Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Fenomena begpacker atau traveler yang mengemis demi mendapat uang liburan tengah merebak di Indonesia. Banyak yang mempertanyakan seberapa ketat aturan masuk ke Indonesia sampai-sampai para begpacker ini lolos dari imigrasi.
Tak hanya di Indonesia saja, fenomena ini ternyata juga meresahkan negara-negara lainnya. Mereka merasa jika para begpacker ini tidak benar-benar dalam kesusahan dan hanya memanfaatkan kebaikan warga lokal.
Maka, tidak heran jika pemerintah Hongkong pun akhirnya memilih untuk mengambil langkah tegas dalam mengatasi masalah begpacker.
Perlu diketahui sebelumnya, masyarakat Hongkong mendapati bahwa jumlah orang-orang yang tinggal di jalanan semakin bertambah dari tahun ke tahun. Setelah diusut, rupanya hal ini disebabkan oleh fenomena begpacker tadi.
Baca Juga
Tidak hanya itu, banyak juga warga Hongkong yang menemukan begpacker meminta uang untuk tiket pulang. Nyatanya, para begpacker ini tengah berbohong dan malah menggunakan uang tersebut untuk minum-minum. Duh!
Itu pun belum seberapa, karena para begpacker ini rupanya juga bersikap tidak sopan dengan menggosipkan mereka yang sudah berbaik hati menolong. Dilansir dari laman HKFP, salah satu warga pernah menangkap basah para begpacker yang tengah berbincang dan menyebutkan, ''Seorang idiot membantuku membeli ini, dan idiot lainnya membantuku untuk itu.''
Merespons hal tersebut, pemerintah Hongkong akhirnya memberlakukan peraturan untuk mengatasi begpacker.
Tak tanggung-tanggung, aturan ini menyatakan bahwa mereka yang tertangkap sedang begpacking di Hongkong akan terkena denda maksimal sebesar 500 HKD atau sekitar Rp 933.000 dan satu tahun penjara.
Aturan ini terbukti ampuh karena jumlah begpacker di Hongkong lekas mengalami penurunan yang signifikan. Bagaimana tidak, bukannya dapat uang, para begpacker ini malah bakal kena denda dan hukuman penjara.
Warga Hongkong pun mengapresiasi aturan ini. Menurut mereka, hal ini bisa membantu mereka untuk membedakan mana turis yang benar-benar butuh bantuan dan mana yang hanya berbohong.
Sebagai tambahan, mereka pun juga berkata bahwa seseorang yang ingin traveling sebaiknya menabung lebih dulu ketimbang bergantung pada uang orang lain. Sementara mereka yang benar-benar mengalami masalah seperti kehilangan paspor atau dicopet bisa melapor ke Kedutaan Besar setempat.
Menurutmu, apakah Indonesia perlu memberlakukan peraturan serupa untuk mengatasi begpacker?
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Bikin di Rumah Aja, Ini Resep Nasi Goreng Hongkong Sehat
-
Hiiiy! Viral Foto Kaki Buaya Siap Dimasak, Netizen: Nggak Kapok?
-
Liburan ke Hongkong saat Darurat Virus Corona, Andien Aisyah Kena Kritik
-
Jelang Festival Musim Gugur, KFC Hong Kong Rilis Menu Kue Bulan
-
Diseruduk Babi Hutan di Stasiun, Kaki Wanita Ini Cedera dan Luka-luka
-
Bikin Resah Warga Singapura, Pasangan Begpacker Ini Kepergok Ngamen di MRT
-
Agar Wisatawan Betah, Penduduk Hongkong Diminta Lebih Murah Senyum
-
Mantap, Ruben Onsu Siap Buka Cabang Bisnis Kuliner di Amsterdam
-
Ganggu Banget, Ini Modus Baru Begpacker Ngemis dari Warga Lokal
-
Konsumsi Alkohol, YCK Salah Kamar dan Malah Setubuhi Putrinya