Minggu, 12 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Minggu, 25 November 2018 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Bukan cuma Semarang, Tanjung Pandan pun punya simpang lima yang bisa dijadikan destinasi wisata. Pasalnya, Simpang Lima Tanjung Pandan ini memiliki sebuah tugu unik yang juga berfungsi sebagai ikon ibukota Belitung.

Disangga oleh lima pilar berlapis keramik, terdapat sebuah batu hitam besar yang memiliki tekstur berlubang-lubang. Meski begitu, apa yang dipajang di tugu ini bukanlah batu satam nan legendaris yang asli.

Tak heran, batu satam merupakan batu langka yang dipercaya masyarakat Belitung memiliki kemampuan misterius. Harganya pun mahal, mulai dari Rp 800.000 hingga jutaan rupiah.

Memang, apa sih istimewanya batu hitam ini?

Tugu Batu Satam, Ikon Ibukota Belitung (instagram.com/namakunatan)

Disebutkan, batu satam mulai ditemukan oleh penambang timah setempat pada tahun 1920-an. Nama batu satam sendiri diambil dari bahasa Cina, yaitu Sa yang berarti pasir dan Tam yang berarti empedu.

Batu satam merupakan batuan langka yang konon hanya bisa ditemukan di Belitung. Bentuknya pun unik, cenderung membulat atau lonjong dengan tekstur tidak merata.

Karena keunikan tersebut, beberapa masyarakat Belitung percaya pada legenda batu satam yang mengatakan bahwa batu ini hidup dan bisa bergerak memutar sedikit demi sedikit.

Selain itu, ada pula yang percaya kalau batu ini bisa mengusir bala atau hal-hal jahat seperti santet. Meski mahal, ada masyarakat Belitung yang rela membeli batu satam untuk ikut ditanam dalam fondasi rumah.

Batu Satam (instagram.com/wiwit_sulistiawati)

Meski begitu, asal-usul batu satam sendiri sebenarnya bisa dijelaskan secara ilmiah. Dikatakan, batu ini berasal dari dunia lain alias luar angkasa.

Yup, rupanya batu satam terbentuk akibat tabrakan meteorit pada bumi ratusan juta tahun lalu. Serpihan batu meteorit tersebut lantas tersebar ke seluruh dunia, dan salah satunya ada di Tanjung Pandan.

Bedanya, serpihan meteor yang jatuh di Tanjung Pandan bereaksi dengan kandungan timah yang memang ada di tanah pulau Belitung. Proses inilah yang akhirnya membentuk batu satam dan menjadikan Tanjung Pandan satu-satunya produsen batu satam di dunia.

Wisatawan yang tertarik untuk memilikinya bisa membeli batu satam yang sudah dijadikan cincin atau liontin dan diperuntukkan sebagai oleh-oleh khas Belitung. Meski begitu, ingatlah bahwa kamu harus siap merogoh kocek berlebih.

Nah, apa kamu juga ingin mengoleksi batu satam yang langka nan legendaris ini?