Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Senin, 03 Desember 2018 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Sudah sewajarnya jika uang menjadi sesuatu yang dicari manusia untuk bertahan hidup. Namun, di beberapa negara dengan tingkat inflasi tinggi, hal tersebut tak lagi berlaku.

Salah satunya adalah di Somalia, sebuah negara yang terletak di pesisir Afrika Timur.

Terlepas dari lanskapnya yang eksotis dan menawan bagi wisatawan, Somalia memiliki masalah ekonomi serta kemiskinan yang tak dapat dikesampingkan begitu saja.

Hal ini dikarenakan kurangnya kontrol bank sentral terhadap peredaran uang. Di Somalia, warga dapat dengan bebas mencetak uang mereka sendiri sehingga jumlah shiling (mata uang Somalia) pun kelewat berlimpah.

Somalia Shiling (Wikimedia Commons)

Tak hanya itu, warga Somalia pun bahkan sampai menjajakan uang shiling yang berlimpah tersebut di pasar.

BACA JUGA: Bangga! Priyanka Chopra Pilih Spa di Indonesia, di Sini Lokasinya

Dinamai Pasar Hargesia, tempat ini merupakan spot jual beli uang shiling. Di sana, travelers bisa melihat segepok uang yang bahkan lebih tebal dari batu bata diikat dan ditumpuk di pinggir jalan.

Usut punya usut, rupanya aktivitas warga menjajakan ribuan lembar uang shiling ini adalah untuk memperoleh dolar Amerika.

Pasar Uang di Somalia (youtube.com/TechCrunch)

Dolar Amerika dianggap sebagai satu-satunya uang yang berharga di negara ini dan dicari oleh masyarakatnya.

Saat ini, tingkat kurs tukar antara Somalia Shiling dengan USD sendiri adalah sekitar 581 shiling per 1 USD.

BACA JUGA: Mencekam, Detik-detik Kecelakaan Tragis Paralayang Putus di India

Meski begitu, di tahun-tahun sebelumnya, angka ini pernah mencapai sekitar 20.000 hingga 35.000 shiling per USD.

Duh, pantas saja ya uang di negara ini sampai dijajakan di tepi jalan layaknya sembako dan sayur mayur.

BACA SELANJUTNYA

Kena Serangan Belalang, Pesawat Ini Gagal Mendarat dan Dialihkan