Sabtu, 04 Mei 2024
Angga Roni Priambodo | Arendya Nariswari : Sabtu, 08 Desember 2018 | 13:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Menjadi salah satu gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest pastinya memiliki jalur menantang tersendiri bagi para pendaki.

Dikategorikan sebagai tujuh puncak gunung tertinggi di dunia atau Seven Summit, tak heran kalau Everest banyak dikunjungi pendaki.

Tetapi tak sedikit hal yang terjadi di Gunung Everest.

Memiliki panorama menakjubkan, Gunung Everest mulai dikotori oleh sejumlah pendaki yang tidak bertanggung jawab.

Beberapa kali batuan di Gunung Everest tampak kotor akibat vandalisme yang dilakukan oleh pendaki.

Peristiwa ini tentunya sempat membuat para pendaki lain dan pihak berwenang geram.

Gunung Everest. (Pixabay)

Bukan cuma vandalisme, banyak juga pendaki yang kurang matang dalam mempersiapkan diri dan akhirnya meninggal di Gunung Everest.

Tak hanya satu atau dua, 250 mayat pendaki yang tewas, bahkan pernah ditemukan di wilayah Gunung Everest.

Mayat para pendaki ini ditinggalkan begitu saja karena akses jalan yang sulit.

Selain itu tim penyelamat yang diutus untuk membawa mayat juga pasti akan mempertaruhkan nyawa mereka sendiri.

Dilansir Guideku.com dari laman The Morning Bulletin, Jumat (7/12/18), baru-baru ini Gunung Everest kembali menelan korban jiwa.

Pendaki asal Australia bernama Michael Geoffrey Davis tewas saat turun dari puncak Ama Dablam.

Pendaki ini tewas setelah batuan di tebing jatuh merobek tali pengaman miliknya.

Gunung Everest. (Pixabay)

Meski ganas, Gunung Everest nyaris tak pernah sepi dikunjungi pendaki.

Para pendaki merasa, Gunung Everest punya tantangan hidup yang menjadi kepuasan tersendiri bagi diri mereka.

Selain mayat dan vandalisme, sampah juga menjadi sebuah kisah miris di Gunung Everest.

Setidaknya 11.739 sampah para pendaki, pernah ditemukan di sekitar Gunung Everest.

Dan pada pertengahan 2018, sebanyak 8.5 ton limbah berhasil diturunkan dari Everest.

Gunung Everest. (Pixabay)

Banyaknya sampah ini, membuat pihak berwajib memberikan sejumlah peraturan.

Tibet akan mengenakan denda pada pendaki setara Rp 1.4 juta per kilogramnya untuk sampah yang mereka tinggalkan.

Sedangkan Nepal, akan memberlakukan pendaki yang tidak membawa sampahnya kembali sebanyak 8 kilogram akan dikenai denda setara dengan Rp 58 juta.

Cerita kelam di Gunung Everest ini tentunya menjadi pembelajaran bagi kita dan kalian pastinya yang punya hobi mendaki.

Tetap jaga kebersihan dan siapkan kondisi tubuh sebelum menyusuri jalur pendakian ya, travelers.

BACA SELANJUTNYA

Penuh Sampah Turis, China Tutup Base Camp Pendakian Gunung Everest