Sabtu, 04 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Jum'at, 28 Desember 2018 | 19:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Di sanalah mereka terjebak, di titik yang dirasa sebagai titik tertinggi. Puput ingat salah seorang penduduk kala itu berkata, ''inshaAllah ini sudah paling aman dan paling tinggi, malam ini kita mengungsi di sini dulu saja''.

Tak lupa, Puput juga mengirim chat untuk mengabari keluarganya di grup WA keluarga. Saat itu, Puput sempat dikira bercanda. Pasalnya, BMKG pun belum mengonfirmasi bencana tsunami yang terjadi.

Kisah Saksi Tsunami Selat Sunda (twitter.com/vidiatamara)

 

Butuh waktu sampai kabar bencana tsunami Selat Sunda beredar. Puput bahkan sempat berpikir pahit, bagaimana jika air laut naik makin tinggi dan dia serta calon suaminya tidak selamat.

''Sempat kami ucapkan permintaan maaf pada keluarga kalau-kalau kemungkinan terburuk akan kami hadapi,'' kenang Puput. ''Kami menangis, terus beristighfar, bertasbih, bertakbir, membaca shalawat.''

BACA JUGA: Miris, 4 Tempat Wisata di Lampung Lumpuh Terdampak Tsunami Selat Sunda

Singkat cerita, Puput dan Hilal menunggu di atas bukit yang dikelilingi hutan tersebut hingga matahari terbit. Mereka pun sempat terjebak hujan deras, petir, dan mendengar gemuruh Gunung Anak Krakatau di kejauhan.

Barulah pada pukul 06:30 pagi, mereka berani turun dari bukit bersama mobil-mobil lainnya. Namun, apa yang menyambut mereka di luar bayangan.

Kisah Saksi Tsunami Selat Sunda (twitter.com/vidiatamara)

 

''Kulihat di sekeliling Pantai Carita, sangat sepi, terlihat seperti kota mati, puing-puing bangunan berserakan di jalan. Mobil dan motor yang terlihat berserakan di jalan raya kurasa terbawa arus dan ditinggal oleh tuannya pun banyak,'' kata Puput menggambarkan kejadian waktu itu.

BACA JUGA: Sebelum Tsunami Selat Sunda, Begini Kondisi Bawah Laut Gunung Anak Krakatau

Untung saja, Puput dan Hilal berhasil mencapai rumah lewat jalur Pandeglang yang lebih aman. Puput pun berkata bahwa peristiwa tersebut membuatnya lebih bersyukur karena masih diberi keselamatan.

''Bersyukur masih Allah beri selamat. Mungkin Allah memberikanku waktu lebih untuk terus bertaubat dan mendekatkan diri kepada-Nya,'' ucap Puput.

Tak lupa, Puput pun meminta doa agar bumi kita dapat tenang seperti sedia kala lagi.

Featured with permission.

BACA SELANJUTNYA

Gunung Krakatau Kembali Erupsi, Masyarakat Dihimbau Jaga Jarak Minimal 5 Kilometer