Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Jum'at, 11 Januari 2019 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Sebagian besar orang pasti malas pergi ke tempat wisata yang kelewat ramai dan berdesakan. Bukan cuma merusak suasana traveling, kamu pun jadi tidak bisa menikmati keindahan destinasi wisata yang ada.

Sayangnya, salah seorang profesor manajemen turisme dari Virginia Tech malah berkata sebaliknya.

Dilansir dari laman Stuff, profesor ini memprediksikan bahwa salah satu tren traveling 2019 adalah overtourism atau kelebihan turis. Duh.

Menurutnya, pariwisata baik lewat darat maupun udara akan diburu banyak orang. Selain itu, 2019 juga disebut-sebut bakal menjadi tahun tersibuk untuk traveling.

Ilustrasi Overtourism (Pixabay/3005398)

Overtourism sendiri merupakan masalah yang menjadi perhatian dunia pariwisata. Bukan cuma bikin wisatawan frustrasi, fenomena ini juga akan merusak alam dan tempat wisata.

Sebagai contohnya saja, marmer di Taj Mahal yang tadinya putih kini menjadi lebih cepat menguning. Lalu, ada pula Santorini yang kelebihan wisatawan sampai-sampai tak bisa ditampung lagi.

Namun, hal ini bukan berarti travelers dilarang untuk pergi liburan, ya!

Taj Mahal, Salah Satu Destinasi yang Terdampak Overtourism (Pixabay/skeeze)

Meski tren traveling 2019 kedengarannya suram, ada dua tips yang bisa dilakukan travelers di tahun ini.

Yang pertama, travelers harus lebih sering melakukan riset tentang tempat wisata yang dikunjungi. Pastikan kuota per tempat wisata, juga pilih waktu yang tepat untuk berkunjung.

Kedua, untuk berjaga-jaga, travelers juga diharapkan sudah mempersiapkan rencana traveling alternatif. Dengan bantuan teknologi, travelers diharapkan dapat menemukan tempat wisata yang masih jarang dikunjungi.

Nah, apa kamu sudah siap untuk traveling di tahun 2019 ini?

BACA SELANJUTNYA

6 Kota yang Menyenangkan Dikunjungi Saat Musim Hujan