Senin, 29 April 2024
Galih Priatmojo | Aditya Prasanda : Minggu, 28 April 2019 | 11:39 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Perkenalkan, inilah Richat Structure atau dapat juga disebut sebagai The Eye of Sahara (Mata Sahara).

Pusaran berdiameter 48 kilometer ini merupakan salah satu misteri alam terbesar yang dapat ditemukan di gurun terluas di muka bumi, Sahara di Afrika.

Fenomena alam ini pertama kali terdeteksi saat NASA melakukan operasi Gemini IV, sebuah proyek penyisiran luar angkasa pada tahun 1965.

Tatkala para astronot mengambil beberapa sudut bumi, dari luar angkasa mereka mendapati sebuah pusaran yang tak lazim di tengah Gurun Sahara.

Dalam penjelasan tertulisnya, NASA menyebut kondisi geografis di The Eye of Sahara disebabkan aktivitas meteorit dengan tingkat sirkularitas nan tinggi.

(Instagram NASA)

Sejumlah ilmuwan meyakini, medan The Eye of Sahara yang dilapisi unsur bebatuan macam riolit, karbonatit, kimberlit hingga gabro ini begitu ekstrem dengan kandungan suhu tinggi sehingga tak ada manusia yang sanggup bertahan hidup di sini.

NASA sendiri mengambil potret The Eye of Sahara dari ketinggian 410 kilometer.

BACA SELANJUTNYA

Kena Serangan Belalang, Pesawat Ini Gagal Mendarat dan Dialihkan