Sabtu, 27 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Rabu, 15 Mei 2019 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Saat musim tanam di Kecamatan Wonoasih, Probolinggo dimulai, area persawahan akan digenangi air sebelum dibajak dan ditanami padi.

Petani setempat lantas memanfaatkan kondisi ini untuk mengadakan gelaran Karapan Sapi Brujul. Bagi masyarakat Wonoasih, karapan sapi merupakan event suka cita menyambut periode tanam baru.

(Instagram Livyah 08)

Potensi wisata ini lantas dikembangkan Pemerintah Probolinggo dengan melakukan promosi karapan sapi secara gencar-gencaran.

Karapan sapi yang tadinya terbatas hanya diikuti peserta lokal Probolinggo, kini diikuti peserta dari kota-kota lain macam Pasuruan, Lumajang hingga Bondowoso.

Mereka hadir dengan semangat merengkuh trofi Piala Gubernur Jawa Timur.

(Instagram Indi Jalan Jalan)

Setiap tahunnya, event karapan sapi nan meriah ini diadakan di areal persawahan di Jalan KH Syafii, Kelurahan Jrebeng Kidul, Wonoasih, Probolinggo.

Saat turnamen berlangsung, air dan lumpur memenuhi petak tanah seluas 175 x 35 meter. Dan kerumunan warga dengan antusias bersuka cita, bermandikan lumpur menyimak jalannnya turnamen karapan sapi berlangsung.

Maka pertanyaan selanjutnya, mungkinkah gelaran serupa diadakan tanpa harus menyiksa mahluk hidup lain? Menurutmu?

BACA SELANJUTNYA

Bukan Cuma Madura, Ternyata Thailand Punya Tradisi Karapan