Senin, 06 Mei 2024
Galih Priatmojo | Aditya Prasanda : Selasa, 20 Agustus 2019 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Tak jauh dari perbatasan Ukraina dan Belarusia, kota mati Pripyat berdiri, gelap dan membusuk.

Kota yang berada dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl ini merupakan salah satu kawasan terdampak bencana nuklir terburuk dalam sejarah peradaban manusia tahun 1986.

Tiga dekade silam, tepat 26 April 1986, reaktor nomor empat di PLTN Chernobyl meledak dan meluluh lantakkan Uni Soviet bagian Barat, Ukraina dan Eropa. Sejarah mencatat tragedi mengerikan itu sebagai 'bencana Chernobyl'.

Sekitar 350.000 jiwa diungsikan selama periode 1986 hingga 2000, sementara kondisi perekonomian Uni Soviet gegar dan goyah seketika.

Zona evakuasi bencana Chernobyl bahkan berada dalam radius lebih dari 30 kilometer. Bayangkan betapa sunyi dan matinya kota Pripyat.

Sisa-sisa tragedi Chernobyl. (Shutterstock)

Meski demikian, tak sedikit wisatawan yang penasaran dengan kondisi kota Pripyat hari ini. Sebagian besar dari mereka juga ingin mengetahui dampak dahsyatnya bencana nuklir Chernobyl.

Mencium gelagat industri wisata dapat dihidupkan di atas kota mati Pripyat, pemerintah setempat membangun beraneka akomodasi, termasuk sebuah hostel untuk para wisatawan yang ingin merasakan sensasi menginap di kota mati tersebut.

Kini, Pripyat merupakan salah satu kota terlantar dengan timbunan sejarah nan memesona dan patut dikunjungi, Seperti halnya deretan kota mati yang dihimpun Suara.com berikut. Apa saja?

Pulau Hashima di Jepang

(Wikimedia Commons Jordy Meow)

Sebelum ditinggalkan penduduknya pada tahun 1974, Pulau Hashima merupakan kawasan penambangan batubara di bawah laut yang membentang di perairan barat daya Nagasaki, Jepang.

Di kota mati yang masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO ini kita dapat menemukan bangkai bangunan macam apartemen, rumah sakit, sekolah hingga kuil Shinto.

Kayakoy di Turki

(Wikimedia Commons Nikodem Nijaki)

Kota mati yang membentang di lereng bukit di pesisir barat daya Turki ini bernama Kayakoy.

Sebelum Perang Yunani-Turki berkecamuk pada medio 1920, diperkirakan Kayakoy dihuni sekitar 6.500 penduduk Yunani.

Tak hanya rusak akibat lama ditinggalkan dan terdampak perang, Kayakoy juga luluh lantak saat gempa besar menghantam Turki.

Kini, para wisatawan dapat menyimak sisa bangunan di kota mati ini termasuk di antaranya beberapa gereja Yunani ortodoks Kayakoy.

Merv, Turkmenistan

(Wikimedia Commons Kalipak Travel)

Sebelum dihancurkan para perompak Mongolia, salah satu kota terbesar di Jalur Sutera ini adalah kota modern di zamannya.

Di Merv, kita dapat menyimak bangkai perpustakaan, kuil, kebun hingga taman hijau nan permai sisa kejayaan peradaban Merv di masa silam.

BACA SELANJUTNYA

Ramah Lingkungan, Pria Ini Ciptakan Bingkai Kacamata dari Ampas Kopi