Sabtu, 04 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin : Jum'at, 17 Januari 2020 | 17:44 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Danau Kuala Semerak merupakan salah satu obyek wisata yang kerap dikunjungi turis lokal maupun asing di Pasir Puteh, wilayah Kelantan, Malaysia.

Banyak pengunjung datang untuk bersantai. Tidak dipungkiri, air yang tenang mendamaikan jiwa. Tidak heran, saban akhir pekan, danau disarati pengunjung.

Namun, di balik keindahan tersebut, kebanyakan warga Pasir Puteh tidak berani mandi di sana. Apa pasal? Banyak peristiwa di danau tersebut yang membuat orang kehilangan nyawa.

Seperti dialihbahasa dari Mstar.com.my, Kamis (16/1/2020), warga setempat mengatakan banyak orang yang mandi, tidak menyadari tiba-tiba sudah berada di tengah danau.

Salah satunya yang dialami turis lokal Nabila Mohd Azmi. Alih-alih menghabiskan kebahagiaan, liburan keluarga Nabila di wilayah danau tersebut malah berbuntut duka.

Sepupu Nabila mati lemas. Ketika itu, dia dan sepupunya tengah mencari siput laut di kawasan danau Kuala Semerak.

Peristiwa itu terjadi pada September 2011. Nabila ketika itu berusia 15 tahun. Kala itu, mereka mandi sambil mencari siput. Tiba-tiba, pasir yang mereka pijak tergerus air sehingga menenggelamkan sepupunya, Nik Norfatin Izati Nik Mohd Noor.

Bukan cuma Nik Norfatin, di hari yang sama sekira pukul 15.30 waktu setempat, danau itu merenggut seorang nyawa lagi. Nik Norhidayah Nik Man yang kala itu di tempat sama.

"Air di tempat kami mandi tidak dalam, hanya setinggi lutut. Namun, secara tiba-tiba, pasir 'menghisap' dan menyebabkan air naik hingga membuat kami tenggelam," ujar Nabila seperti dikutip dari Mstar.com.my.

"Saya coba memegang kedua tangan sepupu untuk menyelamatkannya namun saya terpaksa melepaskan sebelah tangan. Saya meminta tolong dan hanya bisa melihat dia tenggelam," tutur Nabila.

Kisah mistis di Danau Kuala Semerak memang bukan perkara baru, malah cukup terkenal. Peristiwa meninggal akibat emas juga bukan kali pertama.

Ada pengunjung yang mengatakan bahwa mereka seolah diajak turun bermain air dengan banyaknya siput sungai.

Tapi kisah-kisah itu tidak pernah dihiraukan hingga jatuh korban. Sebelum peristiwa yang menimpa Nik Norfatin, ada 28 korban yang dilaporkan dari medio 1980 hingga 2011.

Meski danau ditutup untuk orang ramai setelah peristiwa tersebut, pengunjung membandel. Mereka tidak mengindahkan peringatan tersebut.

Dua sosok putih

Mengisahkan peristiwa tersebut, Nabila sempat menyelam mencari Nik Norfatin. Dia mengaku melihat dua sosok putih yang memegang dan menarik kepala serta kaki Nik Norfatin ke dasar sungai sebelum akhirnya hilang dari pandangan.

"Saya mencoba menyelam untuk mencari sepupu saya sebelum tampak dua sosok putih menariknya di bagian kepala dan kaki. Saya tidak tahu apakah benda itu karena sepupu saya berlaku tidak pantas," katanya.

Nabila memberitahu dia sendiri tidak ingat apa yang terjadi setelah itu. Sebab, dia pun mencoba untuk menyelamatkan diri untuk kembali ke permukaan danau..

Pun begitu, katanya, dia ditempatkan di Unit Rawatan Rapi (ICU) Hospital Raja Perempuan Zainab II, Kota Bharu selama empat hari. Air didiagnosa memenuhi ruang paru-parunya ketika mencoba menyelamatkan diri.

"Hingga hari ini saya trauma apabila mengenangkan kejadian melihat sepupu saya tenggelam dan tidak bisa diselamatkan oleh orang awam," tutur dia.

BACA SELANJUTNYA

Malaysia Larang Penjualan Minuman Khas Indonesia, Bisa Didenda Rp33 Juta