Jum'at, 26 April 2024
Dany Garjito : Senin, 23 Juli 2018 | 10:47 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kedai Kopi Tuli di Depok lahir dari semangat dan harapan untuk masa depan. Bukan hanya untuk masa depan sang pemilik saja, tapi juga demi membantu teman-teman tunarungu yang senasib.

Seperti dilansir dari Suara.com, Adhika Prakoso selaku pemilik Kedai Kopi Tuli melihat besarnya peluang di bisnis kedai kopi. 

Adhika pun mulai mengajak rekannya yang juga tunarungu, Trierwinsyah dan Putri untuk membuka kedai kopi bernama Koptul alias Kopi Tuli yang berlokasi di Jalan Krukut Raya No.70 Cinere, Depok. 

Dia berharap bisa memberdayakan kaum tunarungu agar bisa mandiri.

Adhika mengatakan bahwa kedai Kopi Tuli ini baru dibuka pada 12 Mei 2018 lalu. Dilatarbelakangi kesulitan mendapat pekerjaan yang layak karena memiliki keterbatasan.

Inilah yang menjadi semangat Adhika membuka usaha agar teman-teman tuli bisa memperoleh pekerjaan yang layak.

Alasan memilih bisnis kopi memang dipengaruhi juga oleh kecintaan Adhika terhadap kopi. Ia mengambil kursus singkat untuk belajar meracik dan mengelola bisnis kopi di Toffin.

"Belajar dan dapat mesinnya di Toffin. Satu minggu belajar. Jadi saya belajar mengoperasikan mesin pembuat kopi dan juga bisnisnya. Semua lebih mudah karena saya memang pecinta kopi dan sudah punya basic meramu kopi," kata Adhika.

Kedai Kopi Tuli. [Suara.com/Firsta Nodia]

Adhika Prakoso mengklaim, di Kedai Koptul ini pengunjung tak hanya bisa menyeruput kopi yang mereka seduh namun juga mempelajari bahasa isyarat yang digunakannya untuk berkomunikasi sehari-hari.

Hal tersebut juga ditunjang dengan kemasan gelas kopi di gerai ini yang istimewa. Kamu akan mendapati simbol Bisindo beserta abjad yang mewakilinya.

Adhika Prakoso menambahkan bahwa salah satu tujuannya membuat simbol Bisindo supaya pengunjung ketika minum kopi tuli bisa belajar bahasa isyarat dan lebih mudah bertukar informasi dengan teman-teman tuli.

Sarjana lulusan Desain Komunikasi Visual di Binus University ini membuat sendiri desain simbol Bisindo hingga logo Kopi Tuli.

Jangan khawatir kamu akan kesulitan ketika akan memesan kopi di sini. Jika simbol Bisindo saja belum cukup, kamu bisa memesan kopi tertentu dengan menyebutkan abjad penandanya saja. 

Karena nama kopi di sini juga diberi simbol A, B, C, D, E, F, G, H, I untuk mempermudah pengunjung ketika akan memesannya.

Misalnya ketika akan memesan Kosu Koso alias Es Kopi Susu, maka cukup menyebutkan abjad A.

Adhika Prakoso berharap Koptul atau Kopi Tuli bisa semakin berkembang sehingga mampu turut membantu teman-teman tunarungu supaya lebih produktif dan mandiri.

SUARA.com/Firsta Nodia

Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Sering Ditolak Kerja, Tunarungu Ini Bikin Kedai Kopi Tuli

BACA SELANJUTNYA

Viral Jumlah Kedai Kopi Yogyakarta di Google Maps, Sukses Bikin Kaget