Jum'at, 03 Mei 2024
Dany Garjito : Minggu, 05 Januari 2020 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kejahatan klithih kembali terjadi di Sleman. Setidaknya terdapat tiga aksi klithih yang terjadi dalam waktu semalam. Salah satu yang sempat viral yang menimpa pengusaha kuliner di kawasan Condong Catur, Nana (26), Sabtu (4/1/2020) malam.

Warung makan yang berada di jalan Angga Jaya, Desa Condong Catur, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman mengalami kerusakan pada kaca etalase dan beberapa perkakas piring pecah.

"Kejadiannya itu sekitar jam 23.00 WIB, puluhan orang bersepeda motor dari arah Utara (Jalan Angga Jaya) berteriak-teriak dan tiba-tiba mengejar pembeli saya yang sedang makan malam. Puluhan orang tersebut membawa senjata tajam berupa celurit dan pedang panjang," kata pemilik warung, Nana, seperti dikutip GuideKu.com dari SuaraJogja.id, Minggu (5/1/2020).

Pemilik warung asal Gejayan, Sleman itu menjelaskan bahwa pelaku mengejar dua orang yang berlari ke dalam warung makan dan menaiki lantai dua. Sejumlah karyawan dan beberapa pelanggan lain ikut mengamankan diri di lantai dua ruko.

"Jadi ada dua korban atas insiden tadi malam. Sekitar 20 orang mendatangi warung saya ada yang merusak etalase serta merusak perkakas piring yang ada di warung. Pelaku lainnya juga menyerang dua orang yang berlari ketakutan di lantai dua. Kami semua juga mengamankan diri di kamar lantai dua. Setelah ada penyerangan, korban bersimbah darah dan saya suruh dilarikan ke rumah sakit," jelasnya.

Nana mengaku bahwa pelaku masih berusia remaja. Saat insiden terjadi pelaku ada yang menggunakan penutup muka dan tidak.

"Postur tubuhnya masih remaja, mungkin anak SMA. Beberapa orang juga menggunakan penutup muka, perkiraan saya dua korban yang mengalami luka ini sudah diincar," katanya.

Ia menuturkan sebelum insiden terjadi, terdapat sekelompok orang tak dikenal yang kerap meresahkan warga. Meski tidak sampai merusak toko yang ada di sepanjang jalan Angga Jaya, keberadaan mereka sangat mengganggu.

"Jadi hampir seminggu sekali orang-orang itu seperti patroli di sepanjang jalan ini. Mungkin kejadian malam tadi puncaknya karena mereka sudah mengincar korban," katanya.

Nana berharap petugas aparat bisa lebih ketat melakukan pengamanan. Sebab, kejadian seperti itu sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Kejadian ini bukan hanya sekali. Tapi selama saya buka usaha sejak September 2019, sudah ada dua toko yang terkena imbas dan perusakan orang tak dikenal. Saya minta kepada aparat penegak hukum bisa lebih tegas dan mengantisipasi kejadian serupa," terang dia.

SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora

BACA SELANJUTNYA

Bawa 1007 Tumpeng saat Kirab Budaya, Desa Condongcatur Pecahkan Rekor MURI