Jum'at, 03 Mei 2024
Dany Garjito | Arendya Nariswari : Jum'at, 24 Januari 2020 | 17:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Belakangan, publik dihebohkan dengan virus corona mematikan yang ada di Wuhan, China. Pemerintah bahkan melabeli Pasar Huanan atau lebih dikenal dengan nama Pasar Wuhan ini sebagai titik awal munculnya virus corona.

Pasar Wuhan sendiri sudah sejak lama dikenal sebagai sentra jual beli daging hewan liar dan satwa langka yang masih hidup.

Beberapa jenis hewan yang dijual untuk disantap di antaranya yakni anak serigala, merak, berang-berang hingga ular.

Belum lama ini, Garda Satwa Indonesia ikut angkat bicara soal isu virus corona yang tengah membuat dunia gempar.

Melalui akun Instagram @gardasatwafoundation, mereka mengatakan bahwa Pasar Wuhan ini mirip dengan Pasar Ekstrem Tomohon yang juga menjual daging hewan liar.

"Pasar Ekstrem Tomohon mirip-mirip dengan Pasar Wuhan. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah sudah harus mulai mengatur Pasar Tomohon."

"Pasalnya, Pasar Tomohon juga menjual berbagai hewan seperti ular, kelelawar, anjing, kucing, dan lain-lain untuk dikonsumsi."

Daging ular yang dijual di Pasar Tomohon, Kota Manado. (Instagram/@donidwipayana)

"Hewan-hewan tersebut memang semestinya tidak dikonsumsi karena tidak ada dan tidak diawasi oleh UU Peternakan RI. Sehingga tidak ada jaminan bahwa daging-daging yang berada di luar UU Peternakan RI sehat dan layak untuk dimakan," tulis akun @gardasatwafoundation dikutip Guideku.com, Jumat (24/1/2020).

"Jangan lagi ada omongan 'kami tidak bisa melarang orang mau makan apa karena setiap daerah beda tradisi' ucapan ini sangat tidak bertanggung jawab!"

"Negara wajib menjamin warganya untuk mengonsumsi pangan yang dijamin sehat, demi kebaikan bersama."

"Mau Indonesia terjangkit virus corona juga? Akibat dari 'kami tidak bisa melarang orang mau makan apa karena setiap daerah beda tradisinya'. Ayolah sudah saatnya!" imbuh Garda Satwa Indonesia.

Pasar Ekstrem Tomohon sendiri diketahui berada di Kota Manado dan telah menjadi salah satu roda penggerak perekonomian wilayah tersebut sejak puluhan tahun yang lalu.

Salah satu faktor yang menyebabkan Pasar Ekstrem Tomohon ini masih ramai disambangi warga Manado hingga sekarang, yakni karena harga dagingnya cukup terbilang murah.

Untuk membuat sajian paniki atau sup kelelawar, daging codot di Pasar Ekstrem Tomohon sendiri hanya dibanderol mulai dari harga Rp 10 ribu per ekornya.

BACA SELANJUTNYA

Sedih, Airy Indonesia Tutup Permanen di Tengah Pandemi Virus Corona