Sabtu, 27 April 2024
Caca Kartiwa : Kamis, 23 November 2023 | 13:34 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di Jerman memiliki cara kreatif untuk mengatasi masalah 'makanan sisa' di tempat tinggalnya.

Matthew, demikian nama mahasiswa tersebut, berbagi pengalaman tentang membeli makanan "sisa" melalui sebuah aplikasi di Jerman.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok @alexandrmatthew_, Senin (20/11/2023) Matthew menjelaskan bahwa di Jerman, terdapat aplikasi bernama TooGoodToGo, yang memungkinkan pengguna untuk membeli makanan yang tidak habis terjual dengan harga yang jauh lebih murah.

Ia menjelaskan bahwa makanan sisa yang dimaksud bukanlah sisa makanan dari orang lain, tetapi makanan yang tidak terjual di restoran atau hotel sehingga harganya menjadi lebih terjangkau.

Dalam aplikasi tersebut, Matthew menemukan berbagai pilihan gerai makanan, termasuk toko roti, restoran, bahkan Starbucks.

Namun, pada kesempatan tersebut, ia memilih untuk membeli "makanan sisa" dari Hotel Mercure.

Matthew menjelaskan bahwa proses pengambilan makanan tersebut sangat mudah, cukup dengan menunjukkan konfirmasi dari aplikasi.

Saat tiba di Hotel Mercure, ia bertanya kepada petugas pengambilan dengan menggunakan bahasa Jerman.

Matthew menyebut bahwa setiap kali membeli makanan "sisa" melalui TooGoodToGo, ia selalu mendapat kejutan mengenai isi makanan di dalamnya.

Ia menyebutnya sebagai "tas surprise" karena orang tidak tahu jenis makanan apa yang akan diterima.

Dalam video berikutnya, Matthew membuka kotak makanan yang telah dibelinya. Di dalamnya terdapat sayuran dengan croissant, daging ham, perkedel daging, dan sosis.

"Biasanya breakfast buffet di hotel (all you can eat) kan harganya mahal banget ya. Tapi ini aku beli cuma seharga Rp50.000," ungkapnya dalam video.

Menurut Matthew, harga tersebut dianggap murah di Jerman untuk porsi sebanyak itu.

Namun, ia juga mencatat bahwa dalam membeli melalui aplikasi tersebut, terdapat kuota dan persaingan dengan orang lain, sehingga harus cepat dalam melakukan pembelian.

Di akhir video, Matthew menyebut bahwa sistem ini dapat membantu mengurangi sampah makanan di Indonesia.

BACA SELANJUTNYA

7 Objek Wisata Menarik di Titisee-Neustadt, Kota di Jerman yang Dikunjungi Fuji Saat Liburan ke Eropa