Sabtu, 04 Mei 2024
Tinwarotul Fatonah | Arendya Nariswari : Selasa, 31 Juli 2018 | 09:27 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Sumba merupakan sebuah pulau yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Memiliki luas wilayah sebesar 10.710 kilometer persegi, Sumba memiliki sejuta pesona destinasi wisata yang wajib kamu kunjungi. Terkenal dengan sungai dan pantainya yang super jernih, Sumba juga punya wisata budaya, Kampung Adat Praijing.

Terletak di Desa Tebara, Kampung Adat Praijing ini punya 38 rumah tradisional. Rumah tradisional khas Sumba ini, meskipun terlihat kecil, ternyata memiliki tiga bagian penting untuk kebutuhan hidup penduduk setempat.

Untuk bagian bawah, biasanya penduduk setempat menggunakanya untuk memelihara ternak. Sedangkan di bagian tengah, penduduk lebih sering menggunakanya sebagai tempat tinggal, dan bagian yang paling atas digunakan untuk menyimpan bahan makanan.

Kampung Adat Praijing di Sumba (Instagram)

Rumah tradisional khas Sumba ini dikenal dengan nama Uma Mbatangu dan Uma Bokulu. Uma Bokulu merupakan sebutan penduduk setempat yang berarti rumah besar, sedangkan Uma Batangu artinya rumah menara.

Beberapa rumah tradisional di sini sebagian besar berbentuk panggung, Namun sebagian rumah di Kampung Adat Praijing ada juga yang tidak memiliki menara.

Bentuknya yang unik dan khas, membuat beberapa wisatawan tertarik untuk mampir ke Kampung Adat Praijing ini. Di sini kalian juga bisa berfoto dengan penduduk asli setempat dengan menggunakan baju dan kain adat khas Sumba, lho. Seru banget kan?

Berfoto bersama penduduk sekitar dengan baju adat asli Sumba. (Instagram)

Nggak seperti tempat tinggal pada umumnya, untuk masuk ke rumah tradisional ini ternyata ada aturannya. Rumah Tradisioanl khas Sumba ini ternyata memiliki dua pintu, satu untuk laki-laki dan yang satunya lagi untuk perempuan.

Masyarakat di Kampung Adat Praijing ini ternyata masih menganut keyakinan Marapu. Di mana Marapu ini merupakan agama asli penduduk Sumba, yang melakukan pemujaan terhadap arwah leluhur. Marapu sendiri berasal dari bahasa asli Sumba yang artinya "Yang dimuliakan".

BACA SELANJUTNYA

Sail Moyo Tambora 2018 Akan Kenalkan Wisata NTB pada Dunia