Senin, 29 April 2024
Angga Roni Priambodo | Amertiya Saraswati : Rabu, 17 Oktober 2018 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Melihat atraksi wisata naik gajah di kebun binatang atau tempat-tempat sejenis mungkin bukan hal aneh bagi kita.

Bagaimanapun juga, banyak dari kita yang sejak kecil sudah melihat atraksi menunggang gajah sehingga kita pun merasa bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar.

Tidak hanya itu, pihak kebun binatang atau pengelola tempat wisata pun biasanya malah menggunakan momen menunggang gajah ini untuk menarik minat wisatawan, baik anak-anak maupun dewasa.

Meski begitu, tersimpan sejumlah fakta di balik wisata naik gajah yang pasti akan membuatmu miris membacanya.

Buat kamu yang belum tahu, yuk simak fakta di balik wisata menunggang gajah yang sudah dirangkum Guideku.com berikut ini.

1. Tulang punggung gajah tak sekuat yang kita kira

Fakta di Balik Wisata Naik Gajah (Pixabay/sasint)

Pernah mendengar istilah untuk tidak menilai penampilan dari luar saja? Itulah yang tepatnya terjadi pada gajah.

Meski ukuran tubuh mereka terlihat besar dan kuat, namun tulang punggung gajah sebenarnya tidak bisa menopang beban berat layaknya kuda atau unta.

Jika dipaksa untuk menopan beban selama berjam-jam setiap hari dan dalam jangka waktu panjang, bukan tak mungkin jika gajah-gajah ini akan menderita kerusakan tulang secara permanen.

2. Bisa merusak dan melukai kulit gajah

Fakta di Balik Wisata Naik Gajah (Pixabay/herbert2512)

Seakan ditumpangi saja belum cukup, ada beberapa wisata naik gajah yang menambahkan tempat duduk khusus untuk manusia.

Selain memberikan beban tambahan, rupanya tempat duduk ini juga dapat menggesek kulit gajah hingga membuatnya luka dan teriritasi.

Bayangkan saja rasanya ketika kulit kita tergesek dan terluka, namun masih dipaksa untuk menopang sesuatu yang berat. Duh, pastinya sakit banget, kan?

3. Sejak kecil sudah dilatih paksa

Fakta di Balik Wisata Naik Gajah (Pixabay/Wildfaces)

Gajah-gajah yang kerap ditunggangi manusia ini rupanya adalah gajah yang sejak bayi sudah dipisahkan secara paksa dari induknya.

Hal ini dilakukan agar gajah-gajah tersebut menjadi penurut dan mau ditunggangi secara suka rela, meski hal tersebut sebenarnya membuat mereka tak nyaman.

Parahnya lagi, gajah-gajah ini akan diikat, dikurung, bahkan hingga dipukuli agar menuruti perintah manusia. Kasihan banget kan?

Bukan cuma fisiknya yang terluka, secara mental gajah-gajah ini pun pasti akan merasa tersiksa dan tidak bisa tumbuh berkembang dengan baik.

Itulah fakta di balik wisata naik gajah yang pasti akan membuatmu miris dan tak tega saat membacanya.

Jadi, daripada menyiksa hewan, lebih baik kita berhenti menunggangi gajah dan mengganti aktivitas tersebut dengan memberi makanan, ikut memandikan, atau sekadar mengamati semata.

Bagaimanapun juga, gajah juga makhluk hidup yang punya perasaan kan, travelers?

BACA JUGA: Sehari Menjadi Kesatria Jemparingan Mataram di Royal Ambarrukmo

Info review Hotel, Restoran, Cafe, dan Produk silakan hubungi kontak Guideku.com

BACA SELANJUTNYA

Viral Potret Gajah Kurus Kering, Dipaksa Pakai Kostum dan Ikut Festival