Sabtu, 27 April 2024
Dany Garjito | Arendya Nariswari : Jum'at, 28 Desember 2018 | 12:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Pada umumnya, orang yang sudah meninggal akan dikebumikan di pemakaman.

Sejumlah daerah pun ada yang tidak melakukan pemakaman di dalam tanah, misalnya tradisi kremasi atau membakar jenazah hingga jadi abu.

Setelah menjadi abu, biasanya mereka akan menghanyutkannya ke laut lepas.

Kemudian ada tradisi di Tana Toraja yang menggantungkan peti jenazah pada bagian samping serta atas tebing.

Lain halnya dengan kota Longyearbyen di Norwegia.

Longyearbyen di Norwegia. (Instagram/@castorucalator)



Penduduk dan pemerintah melarang keras seseorang yang meninggal dimakamkan di tanah Longyearbyen.

Warga kota Longyearbyen harus membawa jasad seseorang untuk dimakamkan di Oslo.

Jasad baru boleh dimakamkan di Longyearbyen setelah dikremasi.

Bukan tanpa alasan, ternyata keadaan lingkungan menjadi sebab dari munculnya aturan tersebut.

BACA JUGA: Tak Melulu Indah, Begini Cerita Kelam yang Ada di Gunung Everest

Kota Longyearbyen ini selalu bersuhu dingin.

Kota ini bahkan pernah tidak diterangi cahaya matahari dalam waktu kurang lebih empat bulan.

Saking dinginnya, wilayah ini pernah bersuhu -31 derajat Celsius.

Ternyata, pada 1950 pernah ditemukan jenazah tidak terurai yang sempat dimakamkan di Longyearbyen.

Tubuh jenazah masih utuh ini ditemukan pada lapisan tanah permafrost yang sangat beku.

Longyearbyen di Norwegia. (Instagram/@andreapihlman)

Suhu dingin ini bukan cuma membuat jenazah menjadi awet melainkan virus dan bakteri jadi hidup lebih lama.

Ketika permaforst meleleh, jenazah ini akan kembali muncul ke permukaan tanah.

BACA JUGA: Siap Uji Nyali, Ini Proses Mengerikan Mumi Biksu di Jepang

Bahkan salah seorang peneliti pernah menemukan virus aktif dan mewabah pada 1918 silam.

Oleh karenanya, masyarakat dan pemerintah setempat melarang adanya pemakaman orang meninggal di Longyearbyen.

Jika ingin tetap dimakamkan di Longyearbyen, jenazah harus dikremasi terlebih dahulu agar bakteri dan virusnya yang ada mati.

BACA SELANJUTNYA

5 Tempat Wisata Mengerikan di Dunia, Bikin Lututmu Bergetar