Senin, 29 April 2024
Vika Widiastuti | Aditya Prasanda : Sabtu, 02 Maret 2019 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Di Desa Adat Kedonganan, Bali, upacara mandi lumpur, Mebuug Buugan diadakan rutin setiap tahunnya.

Ritual yang berlangsung sejak tahun 1920-an ini dimaksudkan sebagai simbol pembersihan diri pasca Nyepi.

Guideku.com mencatat 4 fakta menarik seputar Mebuug Buugan yang patut kamu ketahui. Apa saja?

Mulai dihidupkan kembali

Sempat terhenti saat erupsi Gunung Agung terjadi tahun 1963 dan tragedi berdarah tahun 1965 meledak, upacara unik ini dihidupkan kembali tahun 2015.

Siapa saja diperkenankan ikut

(Instagram Disbud Badung)

Upacara tradisional ini pun tak membatasi keikutsertaan pesertanya, siapa pun diperkenankan turut mandi lumpur dalam upacara Mebuug Buugan, termasuk wisatawan mancanegara.

Dibalut Pakaian Adat Bali

Syarat mengikuti ritual ini pun terbilang mudah yakni cukup dengan dibalut pakaian adat bali nan sederhana macam sarung khas Negeri Dewata.

Berkotor-kotor dahulu, bersihkan diri kemudian

(Instagram Manbutur Culture People)

Prosesi Mebuug Buugan dilakukan dengan berkumpul di catuspata (tugu di perempatan Bali) Desa Adat Kedonganan.

Para peserta diarahkan untuk berjalan kaki menuju hutan mangrove hingga akhirnya menceburkan diri ke gundukan lumpur hitam.

(Instagram Art Taksu)

Selepasnya, para peserta berarak menuju Pantai Kedonganan. Membasuh diri dengan air pantai sebagai simbol membersihkan diri dari segala hal buruk.

BACA SELANJUTNYA

Jelang Tahun Baru 2024, Ketahui Destinasi Wisata Sesuai dengan Tipe Karakter Liburan