Sabtu, 27 April 2024
Caca Kartiwa : Senin, 04 Desember 2023 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Lempuyang Temple, atau yang lebih dikenal sebagai Gate of Heaven (Gerbang Surga) di Bali, tidak hanya menjadi landmark spiritual yang sangat berarti di pulau tersebut, tetapi juga salah satu atraksi wisata paling populer. Wisatawan dari seluruh dunia rela mengantri hingga empat jam hanya untuk mendapatkan foto di lokasi ikonik tersebut.

Baru-baru ini, sebuah desa di Thailand Utara memutuskan untuk membuka spot foto Gate of Heaven versi mereka sendiri.

Gate of Heaven di Lempuyang Temple menjadi terkenal di seluruh dunia selama masa kejayaan travel vlogger dan influencer perjalanan media sosial.

Foto ikonik yang direplikasi ratusan ribu kali selama sepuluh tahun terakhir menampilkan wisatawan berpakaian tradisional sarong mereka berdiri di antara gerbang kuil, dengan pemandangan gunung suci Agung yang menakjubkan jika cuaca cerah.

Namun, sedikit yang tahu bahwa efek refleksi di bawah gerbang kuil, yang menciptakan bayangan indah di permukaan air, tidak selalu ada; terkadang hanya ada genangan air kecil. Efek ini dicapai dengan meletakkan cermin kecil di bawah lensa kamera oleh pemandu lokal.

Jadi, mengapa sebuah kota kecil pariwisata di Thailand Utara memutuskan untuk mereplikasi gerbang kuil Hindu Bali Lempuyang?

Meskipun awalnya terdengar seperti inspirasi dari pemandangan terkenal di Bali, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan bahwa Gate of Heaven di Nan sangat mirip, bahkan sudah tercatat di Google Maps dan menjadi tren di media sosial dengan sebutan 'Bali Nan'.

Melansir thebalisun, mengingat Thailand sebagai negara Buddha dengan arsitektur kuil yang unik, banyak orang secara online menuding pembuatnya meniru arsitektur kuil Hindu Bali semata-mata untuk mendapatkan kesempatan foto.

Beberapa bahkan menyebutnya sebagai appropriasi budaya, dengan beberapa orang menyoroti ironi dalam kritik Thailand terhadap Kamboja dan Vietnam yang dianggap menjiplak budaya Thailand, sementara mereka sendiri tampak melakukan hal yang serupa dalam situasi ini.

Kehebohan dan perdebatan justri datang dari warga Thailand sendiri, sementara warga Indonesia, khususnya Bali, belum banyak memberikan reaksi.

Menanggapi video tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menunjukkan pengertian yang besar.

"Saya yakin ini bukan kesalahan yang disengaja dari pemerintah Thailand. Sebagai sesama anggota ASEAN, kita harus mengambil sikap terbuka dan melihat sisi positif," ungkap Sandiaga dikutip Senin (4/12/2023).

Berbicara secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, mengatakan kepada wartawan, "Jangan terlalu khawatir karena tempat wisata di Bali tidak akan ada di tempat lain di dunia."

"(Keunikan) Bali, yang didasarkan pada nilai-nilai budaya dan kebijaksanaan lokal Bali, akan sulit bersaing dengan daerah lain," lanjutnya.

Meskipun beberapa penggemar Bali mencatat bahwa mereka akan mulai mencari destinasi liburan di Asia Tenggara sebagai hasil dari visa on arrival berbayar Indonesia dan pajak pariwisata yang akan datang, para penggemar Bali tetap akan kembali ke pulau ini untuk melihat keajaiban budaya dan sejarah dalam bentuk asli dan otentik.

BACA SELANJUTNYA

Resep Mango Sticky Rice khas Thailand, Ternyata Bikinnya Semudah Ini