Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Insiden KRL anjlok yang terjadi di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (10/3/2019) kemarin berhasil mengejutkan publik.
Dikatakan, kereta pada saat itu sudah tampak oleng sebelum akhirnya keluar jalur dan menghantam tiang listrik.
Sedikitnya terdapat 17 penumpang yang mengalami luka-luka dan menjadi korban anjloknya KRL 1722 Jakarta - Bogor ini.
Tidak heran banyak pengguna KRL yang merasa takut pasca insiden KRL anjlok ini dan bertanya-tanya bagaimana cara melakukan evakuasi KRL dalam kondisi darurat.
Baca Juga
Lewat akun twitter @_giiita, salah satu korban kecelakaan KRL pada 2013 silam memberikan pernyataan bahwa banyak yang tidak tahu cara keluar dari gerbong.
''Keretanya terguling ke kanan dan aku nyari alat pemecah kaca tidak ada, satpam gak ada, gerbong depan, itu khusus perempuan itu. Penumpang yang lain berusaha cari jalan keluar lewat gerbong bagian belakang. Kita sudah teriak-teriak, aku nginjak itu kaca.''
Usut punya usut, KRL di Indonesia memang tidak dilengkapi palu pemecah kaca sebagai alat keselamatan.
Hal ini dikarenakan KRL yang ada di Indonesia merupakan impor dari Jepang dan menggunakan peralatan keselamatan yang sudah lebih maju.
Lewat thread-nya di twitter, akun @_giiita menjelaskan lebih lanjut bahwa rangkaian KRL yang ada di Jabodetabek menggunakan katup pintu darurat.
Dalam 1 gerbong kereta, terdapat 4 katup pintu individu dan 1 katup pintu sentral.
Katup individu biasanya terletak di bawah tempat duduk, sementara katup sentral ada di sambungan gerbong kereta dan ditandai penutup warna merah.
Lantas, bagaimana cara penggunaan katup pintu darurat ini?
Rupanya, jika dibandingkan palu, katup ini dapat memungkinkan evaluasi dilakukan lebih cepat.
Langkah pertama adalah membuka pintu katup dengan cara didorong, ditarik, atau kombinasi keduanya.
Setelah terbuka, penumpang tinggal menarik keran yang ada hingga terdengar suara angin mendesis.
Suara angin mendesis ini adalah pertanda hilangnya tekanan angin di pintu KRL sehingga pintu dapat dibuka.
Segera setelah angin habis, penumpang dapat membuka pintu KRL secara manual dan keluar untuk melakukan evakuasi. Hal ini tentunya lebih aman dibanding memecahkan kaca atau melompat lewat jendela.
Nah, sekarang travelers sudah tahu kan bagaimana cara menyelamatkan diri di KRL dalam kondisi darurat?
Meski begitu, semoga saja insiden KRL anjlok kemarin tidak terulang lagi ya.
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Gagal Paham, Video Pengecekan Suhu di Stasiun Ramai Kritikan!
-
Salah Ketik Melulu, Tulisan Running Text di Dalam KRL Ini Jadi Sorotan
-
Tanggapi Kasus Penjambakan di KRL, Netizen: Siapa Bilang Ibu Semangka?
-
Viral, Ibu-Ibu Jambak Wanita Muda Sambil Teriak 'Saya Ini Orangtua' di KRL
-
Viral Wanita Dianiaya di KRL, Mendadak Dipukuli hingga Hijabnya Dicopot
-
Naik KRL Jabodetabek untuk Pertama Kali, Nia Ramadhani Ngeluh Kepanasan
-
Tato Nia Ramadhani Tak Sengaja Terlihat, Gara-gara Kepanasan di KRL
-
Gasak Tas di KRL, Copet Malah Diberi Uang Jutaan, Kok Bisa?
-
Viral, Naik KRL, Aksi Kocak Bocah Ini Bikin Netizen Gagal Paham
-
Ngeselin, Aksi Penumpang KRL Ini Bikin Kereta Tak Kunjung Berangkat