Senin, 29 April 2024
Angga Roni Priambodo | Arendya Nariswari : Senin, 24 Juni 2019 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Baru-baru ini publik kembali dibuat sedih dengan ditemukannya seekor penyu mati akibat tertancap mata kail pancing.

Dilansir Suara.com dari laman Coconuts Manila, Minggu (23/6/19) penyu tersebut ditemukan di Pulau Boracay, Filipina.

Sebelumnya, saat ditemukan penyu tersebut masih hidup namun sudah dalam kondisi lemah.

Berita menyedihkan ini diunggah ahli biologi kelautan pemerintah kota Melayu, Haron Deo Vargas melalui Facebook.

Vargas mengatakan bahwa penyu betina tersebut mengalami luka serius hingga mencapai organ dalam.

"Cairan hijau, darah keluar setiap penyu malang ini menghela nafas," ungkap Vargas.

Penyu mati usai tertancap mata kail pancing. (Facebook/Haron Deo Vargas)

Penyu tersebut ditemukan mengambang oleh salah seorang penduduk pantai dengan kondisi lemah serta mata kail pancing tertancap di tubuhnya.

Penyu betina ini sempat dibawa ke daratan untuk kemudian melepaskan mata kail pancing mematikan tersebut.

Namun ternyata, melepas mata kail secara langsung merupakan langkah yang cukup fatal.

"Ini adalah ide buruk, karena hal tersebut akan menggerakan luka serta membahayakan," sebut Vargas.

Akhirnya Vargas dipanggil, dan penyu dibawa menuju pusat perawatan di Resort Crown Regency oleh Departemen Lingkungan dan Sumber Daya Alam.

Penyu mati usai tertancap mata kail pancing. (Facebook/Haron Deo Vargas)

Karena lukanya sangat parah, penyu malang ini akhirnya meninggal dunia.

Vargas menambahkan bahwa Pulau Boracay merupakan rumah bagi beragam jenis penyu.

Dirinya menyesali perbuatan tangan tak bertanggung jawab yang secara sengaja menancapkan mata kail pancing ke tubuh penyu malang itu.

Peristiwa yang tak kalah mengiris hati juga sempat terjadi di tahun 2017.

Seekor penyu ditemukan mati dengan panah menancap tepat di kepalanya.

Ahli biologi kelautan juga senantiasa menghimbau para wisatawan untuk selalu menjaga lingkungan Pulau Boracay dan menentang perburuan liar penyu.

"Hewan-hewan yang lembut ini sudah merupakan spesies yang terancam serta dilindungi oleh hukum Filipina. Mengonsumsi mereka sangat tidak aman karena penyu juga memiliki racun dalam daging mereka," tutup Vargas.

BACA SELANJUTNYA

Sudah Terciduk Polisi, Dua Turis Ini Menolak Berhenti Bercinta di Pantai