Kamis, 02 Mei 2024
Dany Garjito : Senin, 29 Juli 2019 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Hotman Paris Hutapea menyentil Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melalui pesan video di media sosial Instagram miliknya, @hotmanparisofficial.

Dalam video yang diunggah pada Sabtu (27/7/2019), pengacara flamboyan itu mengaku mendapatkan aduan dari pramugari saat berada di Bali.

Kata Hotman Paris, pramugari tersebut mengatakan ada temannya yang mendapatkan ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) dari oknum pimpinan di sebuah maskapai penerbangan tempat dirinya bekerja.

Disampaikan Hotman Paris, ancaman tersebut dilayangkan gara-gara sang pramugari enggan diajak oknum pimpinannya melakukan hubungan badan.

"Halo saya lagi ngopi di Pantai Kuta Bali. Saat aku lagi ngopi, ada dua lagi pramugari yang ngadu karena temannya terima surat PHK, karena tidak mau terima ajakan bosnya gini-gini (berhubungan badan--RED)," ujar Hotman Paris dalam video itu.

Bukan cuma itu, Hotman Paris juga mengaku, sekira dua pekan lalu sejak video tersebut diunggah, ada pramugari yang mengadu ke dirinya. Soalnya pun sama. Pramugari itu tidak dibawa terbang karena enggan diajak 'berhubungan'.

"Dua minggu lalu, ada juga dua pramugari yang ngadu ke saya karena sudah berbulan-bulan standby nggak dikasih terbang karena bosnya melalui kapten kapal disuruh harus gini-gini sama pimpinannya," ujar Hotman yang mengenakan kemeja biru dan topi 'buaya darat' di video itu.

Melihat banyaknya korban, Hotman Paris juga menyentil Menhub Budi Karya Sumadi. Dia juga mengajak pemerintah melalui menhub untuk memberantas oknum tersebut.

"Menteri perhubungan come on, ini udah banyak korban. Masa kita biarkan putri-putri yang cantik begitu harus menjadi... ah udah deh. Enak banget itu oknum, dapat jabatan, dapat cewek cantik. Ayo kita berantas dia, turunkan dia, okey. Salam Hotman Paris," ujar Hotman Paris.

BACA SELANJUTNYA

Kontroversi Replika Gate of Heaven Bali di Thailand Tuai Perdebatan