Kamis, 02 Mei 2024
Dany Garjito : Rabu, 23 Oktober 2019 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Digabungnya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) ke dalam Kementerian Pariwisata di kabinet baru Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapat kritik dari Ernest Prakasa.

Lewat cuitan di Twitter beberapa jam yang lalu--saat berita ini ditulis--, Ernest menyayangkan keputusan Jokowi tersebut. Bernada satire, dia menyebut Jokowi telah berhasil membuat kejutan.

"Para pelaku industri kreatif rame-rame dukung Jokowi. Hadiahnya: Badan Ekonomi Kreatif pun lenyap. Terimakasih banyak Pak @jokowi buat plot twist-nya," cuit Ernest Prakasa.

Peraih Piala Citra ini berpendapat peleburan praktis membuat pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif tak berjalan maksimal. Sebab kedua sektor tersebut saat ini sama-sama masih memiliki pekerjan rumah yang harus diselesaikan.

Ernest Prakasa [Sumarni/Suara.com]

"Gini, pariwisata itu potensial tapi belum tergarap dengan baik. Butuh fokus dan anggaran yang besar. Ekraf itu punya 16 sub-sektor, PDB 2018 nya 1,100 trilyun. Digabung? Ya nggak akan maksimal," cuit Ernest.

"Jadi bagaimana mungkin digabungnya dua hal besar tadi, Pariwisata + Ekonomi Kreatif, membuat gue optimis sama keseriusan Pak @jokowi untuk mengembangkan potensi Pariwisata dan juga Ekonomi Kreatif," cuitnya lagi.

Ernest Prakasa saat ditemui di kawasan Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2018). [Wahyu Tri Laksono/Suara.com]

Jokowi sendiri menunjuk pendiri NET TV Wishnutama menduduki posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Soal ini, Ernest juga punya pandangan.

"Mas Tama punya track record sebagai orang yang berani bikin terobosan. Tapi kalo kementriannya harus ngurus 2 hal besar sekaligus, pasti bakal berat banget," cuit Ernest Prakasa.

SUARA.com/Yazir Farouk

BACA SELANJUTNYA

Sukses Pikat Menpar, Ini Rahasia Sukses Festival Gandrung Sewu