Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Jumlah penderita virus corona terus bertambah. Sebanyak 39 orang di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang baru-baru ini terbukti positif terinfeksi virus corona. Itu berdasarkan data Menteri Kesehatan Katsunobu Kato, pada Rabu (12/2/2020).
Angka tersebut menambah kasus terinfeksi di kapal mewah itu menjadi 174 orang dari 492 yang telah menjalani pemeriksaan sejauh ini, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan. Kato mengatakan kepada media bahwa secara terpisah seorang petugas karantina juga terbukti positif COVID-19 yang kini menjadi nama resmi virus corona.
Kapal Diamond Princess diisolasi selama dua pekan setibanya di Yokohama, selatan Tokyo, pada 3 Februari lalu setelah seorang penumpang yang turun di Hong Kong terdiagnosa dengan virus corona. Sekitar 3.700 orang berada di kapal pesiar yang biasanya memiliki 1.100 kru dan kapasitas penumpang 2.670 orang itu.
Kementerian menyebutkan pemeriksaan sedang dilakukan bagi mereka yang dianggap memerlukan dan hasilnya diumumkan nanti.
Baca Juga
Kapal Diamond Princess berbendera Inggris berada di bawah pengelolaan Princess Cruise Lines, yang merupakan salah satu jalur pelayaran terbesar di dunia sekaligus unit dari Carnival Corporation.
Sementara belum ada WNI positif corona
Update Senin (10/2/2020) lalu, Kementerian Luar Negeri menyatakan sebanyak 78 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) di kapal pesiar Diamond Princess Cruise dalam kondisi sehat. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah mengatakan tak ada laporan WNI di kapal tersebut yang mengalami gejala terdampak virus corona. Pemerintah, ujar dia, terus membangun komunikasi dengan para WNI tersebut.
Kapal pesiar Diamond Princess yang sedang bersandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang, harus dikarantina oleh otoritas Jepang. Ada lebih dari tiga ribu penumpang yang harus diisolasi di dalam kapal karena seorang penumpang asal Hong Kong positif terjangkit virus corona. Dari ribuan penumpang itu, 78 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) juga ikut dikarantina.
Faizasyah mengatakan, KBRI di Tokyo terus membangun komunikasi dengan awak kapal WNI. Salah satunya dengan membuat grup WhatsApp untuk memantau perkembangan para WNI. Kemlu juga mengapresiasi pemerintah Jepang yang telah memfasilitasi para penumpang dan kru kapal di tengah proses karantina.
Sesuai protokol kesehatan, proses karantina di kapal tersebut dilakukan selama 14 hari terhitung sejak 5 Februari 2020. Pihak kapal juga sudah menyediakan kebutuhan logistik, layanan telepon dan internet gratis untuk memudahkan awak dan penumpang berkomunikasi dengan keluarga. (Antara)
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Tak Dibuang, Ternyata Begini Nasib Sisa Makanan di Kapal Pesiar
-
Tak Sembarangan, Ternyata Ini Cara Kapal Pesiar Buang Sisa Makanan
-
Kru Kapal Pesiar Tunjukkan Kamar Tidur, Warganet: Pertama Naik Bisa Nyasar
-
Wow, Kapal Pesiar Ini Siap Ajak Penumpang Berlayar Tanpa Busana di 2022
-
Mewah! Lelaki Ini Tunjukkan Kapal Pesiar yang Dilengkapi Kolam Renang
-
Disukai Orang Asing, Sajian indonesia Selalu Habis Duluan di Kapal Pesiar
-
Kapal Pesiar di Singapura Tawarkan Berlayar Tanpa Tujuan
-
Liburan di Tengah Pandemi? Simak 5 Tips Berikut Ini Sebelum Putuskan Pergi
-
Lebih Baik Tak Makan di Restoran saat Pandemi, Ketahui 5 Tanda Bahaya Ini
-
Tempat Wisata Ini Cuma Terima Pelancong yang Positif Covid-19, Kok Gitu?