Minggu, 28 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Kamis, 03 Januari 2019 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Melewati lima generasi sejak tahun 1950, kedai Jamu Ginggang tetap bertahan hingga hari ini. Dengan kualitas dan cita rasa jamu yang sama, dipertahankan sejak dahulu menggunakan bahan, peralatan dan teknik tradisional yang menghasilkan jamu berkhasiat nan pekat dan kental.

Mbah Joyo, abdi dalam kepercayaan Sri Pakualam VI, dikenal sebagai peracik jamu berkhasiat untuk pengobatan nan tersohor kala itu.

Atas saran Sri Pakualam VI, Mbah Joyo mendirikan warung 'Jamu Jawa Asli Tan Ginggang' sebagai penghubung antara keraton dan masyarakat setempat.

(Instagram Ayumeswara)

Kala itu, fungsi warung 'Jamu Jawa Asli Tan Ginggang' menyerupai angkringan hari ini, menjadi tempat pertemuan dan ruang dialog berbagai kalangan.

Hari ini, kita mengenalnya sebagai kedai Jamu Ginggang. Bermacam jenis jamu dari temu lawak, cabe puang, beras kencur hingga galian singset dijajakan disini.

Sajian jamu pun dapat dipilih, panas maupun dingin.

Untuk mengurangi cita rasanya nan pahit, kita dapat menambahkan telur dan madu.

(Instagram Dputra77)

Menyambangi Kedai Jamu Ginggang, kunjungilah Jalan Masjid Pakualam di bagian timur Pura Pakualam Yogyakarta.

Kita dapat mencicipi bermacam jamu dengan harga mulai dari Rp 6 ribu. Harga yang rendah hati untuk secangkir jamu legendaris.

 

 

BACA SELANJUTNYA

Cara Nikmati 5 Kuliner Legendaris di Kota Yogyakarta, Bukan Cuma Gudeg lho