Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Bukan hanya menu kopinya, kedai kopi kekinian juga menjadi pilihan untuk berkumpul bersama teman atau mengerjakan tugas di luar kantor. Tapi travelers pasti pernah menemukan orang-orang yang jajan sedikit tapi nongkrong berjam-jam, kan? Atau malah bisa jadi kamu salah satunya, ayo ngaku?
Nah, Suara.com mencoba mencari tahu bagaimana sih pandangan bos kedai kopi kekinian mengenai sudut pandang mereka terhadap jenis-jenis pelanggan yang demikian.
Kepada media, Director of Jiwa Group yang menaungi Kopi Janji Jiwa dan Jiwa Toast, William Susanto, secara jujur mengatakan bahwa pelanggan jenis ini tidak merugikan perusahaaan.
Baca Juga
Karena pada dasarnya, kata William, kedai kopi sudah menyediakan fasilitas agar pelanggan betah berlama-lama di tempat tesebut.
"Nggak, menurut saya orang-orang seperti itu tidak merugikanlah, itu fasilitas memang (disiapkan). Kita sudah membuat tempat untuk mereka berada di sana it's oke. Ya contohnya di Kopi Janji Jiwa, kita ada tempat-tempat yang memang kita desain bagus, orang stay di sana lama, its ok, dan memang kami juga menyediakan Wi-Fi buat mereka, it's oke," ujar William di Jiwa Toast Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Janji Jiwa juga belum berniat menerapkan aturan lama waktu 'nongkrong' untuk setiap satu pembelian. Ia bahkan mengaku meski banyak pelanggan yang berlama-lama, hal tersebut belum merugikan ongkos kedai secara keseluruhan.
"Kita belum ke arah sana (setelah beberapa jam beli kembali) cuma itu saran yang bagus. Tapi karena outletnya menguntungkan juga, jadi nggak apa-apa," tuturnya.
Laki-laki yang hobi fotografi itu juga melihat fungsi kedai kopi tidak jarang digunakan sebagai tempat para komunitas bertemu dan saling berdiskusi dengan terbuka. Ia juga menyontoh salah satu gerai kopi asal Amerika Serikat yang mampu bertahan dan dijadikan tempat berkumpul untuk saling bertukar pikiran.
"Ya, contohnya brand yang besar di Amerika itu mereka dari awal ingin tempat mereka, jadi komunitas orang-orang supaya bisa ngobrol. Nah, kalau di Indonesia saya rasa itu juga bagus, orang Indonesia memang dia ramah suka ngobrol, saya rasa bagus kalau kedai kopi jadi seperti itu," tutup William.
Bagaimana dengan travelers, termasuk pelanggan di kedai kopi yang berlama-lama untuk nongkrong nggak saat minum kopi? (Dini Afrianti Efendi)
Terkini
- Resep Nasi Kebuli Daging Sapi, Nikmat Dihindangkan saat Lebaran
- Resep Kue Kastengel Lezat ala Rumahan: Gampang Dibikin untuk Idul Fitri!
- Resep Es Teh Kampul, Minuman Menyegarkan untuk Buka Puasa
- Takut Opor Ayam Cepat Basi? Simak 5 Tips Ini!
- Resep Spaghetti Bolognese, Cocok untuk Sahur dan Berbuka Puasa
- 14 Ide Menu Takjil Ramadan untuk Buka Puasa di Masjid
- Menu Sahur Sehat, Begini Cara Membuat Ayam Kukus Jahe
- Hari Ini Buka Puasa Pakai Apa? Coba Resep Kimbap Sederhana, yuk!
- 5 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa, Ini Resepnya
- Viral Nasi Beku Lebih Sehat untuk Pasien Diabetes, Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
Halo Warga Bandung, Kopi Tuku Gandeng Merek Lokal Bakal Menyapa Kalian!
-
Menyambangi Bale Sakepat: Bar yang Memadukan Mixology dengan Elemen Bali
-
Kelezatan Unik Bakmie Bunga Telang di Kedai Bakmie 168, Sensasi Kuliner Lezat di Garut
-
Bale Kanoman: Kuliner Bernuansa Jawa yang Menggoda di Tengah Kota Jogja
-
Sensasi Kenikmatan Kuliner di Bakso Tjap Haji Bandung, Ridwan Kamil Suka Banget
-
Iga Galabag, Menu Kuliner Wajib di Bandung untuk Penikmat Makanan Jumbo
-
Sate Jebred, Kuliner Khas Bandung dengan Citrasa Otentik yang Tak Sama Satu dan Lainnya
-
Mie Linggarjati Bandung: Kuliner Legendaris yang Membuat Lidah Bergoyang, Lokasi Dekat Alun-alun
-
Tak Hanya Tujuan Wisata, Bandung Dipilih Jadi Kota untuk Habiskan Masa Tua
-
Malaysia Larang Penjualan Minuman Khas Indonesia, Bisa Didenda Rp33 Juta