Jum'at, 03 Mei 2024
Angga Roni Priambodo | Amertiya Saraswati : Kamis, 27 Februari 2020 | 19:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Sebagai salah satu hotel baru yang meramaikan pariwisata di kota Yogyakarta, Porta by The Ambarrukmo belum lama ini menggelar acara Coffee Soiree yang merupakan bincang-bincang bagi para pecinta kopi.

Dihadiri sejumlah pembicara yang sudah piawai di dunia perkopian, acara tersebut berfokus pada tren dan bisnis kopi dewasa ini.

Acara itu sendiri digelar di What The Deck yang merupakan area rooftop bar di Porta by The Ambarrukmo pada Rabu (26/02/2020 silam.

Selain Mikael Jasin yang merupakan juara keempat dalam World Barista Champion 2019, ada pula Damaring Kalpika dari komunitas BKVR (Barisa Koffie Lovers Yogyakarta), Anita dari PT. Bahana Genta Viktory, dan Alip dari KopiParti.

"Sekarang yang tren itu nggak cuma di bisnisnya aja, tapi juga profesi di baliknya. Sebagai barista, sebagai roasternya, pokoknya pelaku di bisnis kopi semuanya menjadi tren," ujar Anita saat memulai diskusi seputar bisnis kopi.

Coffee Soiree di Porta by the Ambarrukmo (Guideku.com/Asta)

Tidak bisa dipungkiri, bisnis kedai kopi dan kafe memang semakin berkembang di Yogyakarta akhir-akhir ini.

"Denger-denger Jogja banyak banget coffee shop-nya. Pasti ya berkembang. Cuma mungkin yang orang-orang lupa, gimana caranya kita bisa beda dari yang lain. Jangan cuma buka coffee shop doang, pengen ikut-ikutan," tambah Mikael Jasin.

Menanggapi isu banyaknya kedai kopi tersebut, keempat pembicara yang ada pun lantas membagikan tips agar bisa tetap bersaing.

"Kalau dari saya, yang basic-nya adalah pelanggan, menurut saya service itu penting. Jadi ketika kami diperlakukan dengan asyik, pasti balik lagi," ujar Alip dari KopiParti.

Hal ini dibenarkan oleh Mikael Jasin. Sebagai barista, menurutnya barista yang bisa memberikan service dan memiliki personality baik lebih berharga dibandingkan bisa membuat kopi enak.

"Orang kan ngopi nggak cuma nongkrong doang, tapi ada lifestyle, membangun relationship," ujarnya.

Coffee Soiree di Porta by the Ambarrukmo (Guideku.com/Asta)

Di luar pelayanan dan experience yang menarik, Anita tetap menekankan jika konsistensi rasa kopi juga merupakan hal penting agar bisa tetap bersaing.

"Kalau dari sisi industri menurut saya sih konsistensi ya. Jadi kita bisa konsisten memberikan service yang baik dan rasa kopi yang baik," jelas Anita.

Sementara, aspek lainnya yang perlu diperhatikan adalah identity. Menurut Damar, tidak bisa disangkal jika saat ini orang-orang meminum kopi sebagai bagian untuk mengekspresikan diri.

Ini sedikit berbeda dengan orang-orang di luar negeri, yang lebih melihat kopi sebagai kebutuhan untuk diminum sehari-hari

"Karena di sini kan kopi masih lifestyle, buat nongkrong. Tapi bagusnya di Indonesia lebih banyak kesempatan bangun relationship dengan customer," jelas Mikael Jasin.

Coffee Soiree di Porta by the Ambarrukmo (Guideku.com/Asta)

Aspek lain yang dibahas adalah soal banyaknya orang-orang yang mungkin ingin memulai bisnis kopi. Bagi mereka yang ingin memulai bisnis kopi, keempat pembicara dalam Coffee Soiree pun memberikan beberapa tips dan pesan.

"Ada beberapa alasan orang buka coffee shop. Yang pertama lagi rame nih. Yang kedua ada yang pengen buka karena melihat peluang bisnis. Terus yang ketiga ada juga yang sudah bergerak di food dan beverage, terus ingin bergerak di coffee shop," beber Anita. "Cuma hal yang paling penting ketika kita mau buka bisnis, kita riset dulu demand-nya masyarakat apa. Karena bisnis itu simpel, di mana ada demand di situ harusnya ada supply."

"Yang pertama harus disiapkan mungkin SDM dan modalnya. Itu semuanya saling berkaitan, saling melengkapi," tambahnya. Menurut Anita, membuka coffee shop akan butuh modal banyak untuk menyewa tempat sekaligus properti dan peralatan.

Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah soal passion.

"Make sure itu passion. Jangan cuma buka karena pengen dapet uang doang karena bisnis kopi itu salah satu bisnis paling susah buat dapet uang kalau nggak passion," kata Mikael Jasin. "Yang kedua, gimana caranya bukan cuma punya doang, tapi juga pernah ngerasain melayani customer."

Tips terakhir, Damaring Kalpika dari komunitas BKVR mengingatkan agar mereka yang ingin membuka bisnis kopi agar stick on the plan.

"Bisnis kopi itu emang butuh waktu panjang. Makanya patokannya paling nggak lima tahun nih. Lima tahun mau ngapain. Walaupun udah ada passion, kamu harus tahu mau dikembangin ke mana lagi," tandasnya.

BACA SELANJUTNYA

Viral Pria Jual Kopi Ternama Rp5.000 Per Gelas, Publik Heboh Ingin Borong