Sabtu, 04 Mei 2024
Stephanus Aranditio | Aditya Prasanda : Kamis, 30 Agustus 2018 | 11:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Selama ribuan tahun, masyarakat Qatar telah mengenal tradisi balap unta. Beberapa tahun belakangan, tradisi ini kian populer dengan sentuhan teknologi abad ke-21: robot joki.

Lebih dari sekadar cambuk mekanik yang dikendalikan melalui remote, robot joki dilengkapi fitur suara untuk memerintahkan unta berlari secepat mungkin.

Kehadirannya tak hanya menjawab tantangan adu cepat di arena balap gurun, robot ini diciptakan untuk menuntaskan permasalahan hak asasi manusia yang akut di skena balap unta.

Balap unta (Atlas Obscura)

 

Balap unta (Atlas Obscura)

Sebab konon semakin ringan tubuh joki, semakin cepat pula lari unta, dahulu anak-anak berusia empat tahun dimanfaatkan sebagai joki di beberapa negara yang menggelar turnamen ini.

Sejak joki anak dilarang di Qatar pada tahun 2005, robot joki hadir menggantikan peran manusia.

Negara-negara di Timur Tengah kemudian tertular gerakan serupa dan menjadikan ajang balap di arena gurun ini perpaduan antara tradisi balap hewan dan teknologi.

Balap unta (Atlas Obscura)

 

Balap unta (Atlas Obscura)

Turnamen balap unta sendiri pada umumnya berlangsung selama 1,5 hingga 3 jam lebih, tergantung pada kecepatan unta dan panjang lintasan lomba.

Saat unta-unta berlari menyisir arena balap, konvoi mobil yang ditumpangi pemilik, pelatih dan penonton akan mengiringi mereka dari samping arena.

BACA SELANJUTNYA

Menyibak Perpustakaan Futuristik Qatar National Library