Minggu, 05 Mei 2024
Agung Pratnyawan | Amertiya Saraswati : Minggu, 28 Oktober 2018 | 15:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Terletak di area Shinjuku, Tokyo, kamu bisa menemukan sebuah taman bernama Shinjuku Gyoen. Tak hanya luas, taman ini juga terkenal akan atmosfernya yang tenang meski berada di tengah kesibukan kota Tokyo.

Yup, taman yang satu ini memang terkenal baik di kalangan warga lokal maupun turis. Terlebih di musim semi dan musim gugur, Shinjuku Gyoen adalah salah satu destinasi wisata di Tokyo yang patut dikunjungi.

Namun, siapa sangka kalau taman yang tampak menawan nan indah satu ini rupanya pernah mengalami kerugian hingga sebesar 25 juta yen atau sekitar lebih dari Rp 3,3 miliar?

Jumlah yang tak sedikit itu tentu mengejutkan pihak pengelola taman. Padahal, selama ini, biaya masuk taman hanyalah 200 yen atau Rp 27.000 per orangnya.

Shinjuku Gyoen di Jepang. (Instagram/@naoenaonyao)

Usut punya usut, kerugian sebesar 3,3 miliar rupiah tersebut rupanya disebabkan oleh seorang pekerja di loket karcis yang enggan menagih uang dari turis asing.

Pekerja ini sendiri adalah seorang lelaki berusia 70 tahun yang tidak bisa berbahasa Inggris, dan hal itu membuatnya merasa takut untuk berkomunikasi dengan orang asing.

Didorong oleh rasa takutnya, si pekerja pun memilih untuk memberikan karcis secara cuma-cuma tanpa menagih uang. Padahal, karcis itu sendiri sudah dilengkapi bahasa Inggris yang menyatakan bahwa biaya masuk taman adalah 200 yen.

Tindakan pekerja ini pun mengundang kritik dari pihak pengelola. Menurut mereka, kendala bahasa seharusnya bisa diatasi dengan menggunakan bahasa tubuh. Terlebih, menagih uang adalah tugas utama seorang penjaga loket.

Shinjuku Gyoen di Jepang. (Instagram/@asparttime)

Pada akhirnya, pekerja berusia 70 tahun ini pun terpaksa resign dari posisinya sebagai penjaga loket karcis di Shinjuku Gyoen.

Meski kasihan, namun pihak pengelola tidak punya pilihan lain karena mereka sendiri sudah menderita kerugian besar.

Terlebih, dengan datangnya musim gugur, Shinjuku Gyoen pasti akan lebih ramai dikunjungi oleh turis yang ingin melakukan wisata musim gugur dan menyaksikan indahnya warna-warni dedaunan.

BACA SELANJUTNYA

Jepang Gelar Piala Dunia Pungut Sampah, Diikuti 21 Negara Termasuk Indonesia