Minggu, 28 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Rabu, 12 Desember 2018 | 20:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kayu berbentuk segi empat ini disebut Ema.

Permukaannya terukir imaji binatang dan doa-doa untuk dewa yang menghuni kuil.

Dahulu kala, masyarakat Jepang penganut Shinto meyakini untuk dapat memperoleh restu dari dewa dan dewi, mereka harus mempersembahkan seekor kuda.

Zaman terus bergerak, posisi kuda digantikan oleh papan kayu bergambar hewan yang disebut Ema.

Dalam perjalanannya, Ema tak melulu bergambar lukisan kuda namun juga hewan perlambang shio lainnya macam sapi, tikus, kelinci, harimau, ular, naga, ayam hingga anjing.

(Pixabay Vivi14216)

Untuk dapat memperoleh Ema, kita cukup merogoh kocek sebesar 500 yen hingga 1.000 yen atau setara Rp 65 ribu hingga Rp 130 ribu pada penjaja Ema setempat, lantas tulislah harapan dan doa di permukaannya.

BACA JUGA: Sekeras Batu, Ini Dia Salah Satu Bahan Utama Masakan di Jepang

Ema yang telah digurat doa dan harapan dapat digantung di kuil atau dibawa pulang ke rumah. Lantas jika Ema di kuil menumpuk terlalu banyak, pihak kuil akan membakarnya.

So, ingin menulis doa dan harapanmu di Ema?

BACA SELANJUTNYA

6 Kota yang Menyenangkan Dikunjungi Saat Musim Hujan