Sabtu, 27 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Kamis, 20 Desember 2018 | 13:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - 6,5 juta turis diperkirakan memadati Taj Mahal di India tahun 2016. Dan setiap tahun, jumlah ini terus bertambah menilik data pemerintah setempat.

Sialnya, padatnya jumlah pengunjung ke Taj Mahal tak diimbangi dengan kualitas pengelolaan yang sepadan.

Marmer putih bangunan ini konon berubah kuning sebab tercemar polusi, sementara di sekitar Taj Mahal, mengalir salah satu sungai paling tercemar di India, Sungai Yamuna.

Dari Sungai Yamuna nan tercemar, serangga yang hinggap di permukaan sungai terbang dan menempel di dinding Taj Mahal membuat beberapa bagian arsitektur ikon kebudayaan India ini berwarna hijau kumuh.

Over tourism ini juga disinyalir menjadi menyebabkan kerusakan pada dinding, lantai marmer dan pondasi Taj Mahal.

(Pixabay Simon)

Menindak hal ini, Mahkamah Agung India mengancam akan menutup bahkan membongkar monumen sejarah tersebut akibat kelalaian pihak pengelola.

Menyiasatinya, pihak pengelola menaikkan harga tiket untuk wisatawan lokal dan asing hingga berkali-kali lipat.

Turis lokal yang biasanya dikenakan tarif 50 Rupee kini harus merogoh kocek sebesar 250 Rupee atau sekitar Rp 50 ribu.

Sementara turis asing yang biasa harus merogoh kocek sebesar Rp 224 ribu kini harus membayar sebesar Rp 265 ribu.

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi over kunjungan turis dari seluruh penjuru dunia ke Taj Mahal.

Gimana menurutmu?

BACA SELANJUTNYA

India Ubah Gerbong Kereta Jadi Barak Isolasi untuk Pasien Corona