Jum'at, 03 Mei 2024
Galih Priatmojo | Aditya Prasanda : Rabu, 09 Januari 2019 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Hasankeyf, kota kecil di tenggara Turki ini diprediksi akan lenyap dalam beberapa bulan mendatang.

Lebih dari 12.000 tahun, mayoritas orang Kurdi menghuni kota ini. Kini mereka tengah dihadapkan dengan ancaman banjir besar yang mengancam kelangsungan tempat tinggal mereka bersama 3.000 warga Hasankeyf lainnya.

Ancaman itu, sebuah danau buatan, proyek bendungan PLTA Ilisu yang dibangun di hilir Sungai Tigris.

PLTA Ilisu merupakan salah satu bagian Proyek Anatolia Tenggara, sebuah proyek pengembangan lahan yang digadang-gadang mampu meningkatkan ekonomi kota marjinal macam Hasankeyf melalui pemanfaatan energi hidroelektrik dan irigasi.

Proyek bendungan PLTA nan ambisius akan menyebabkan aliran Sungai Tigris meluap dan menenggelamkan hunian di sekitarnya.

(Wikimedia Anonymous)

Pro dan kontra pun bermunculan di antara penduduk Hasankeyf.

Satu dari mereka, Ayhan, seorang warga Hasankeyf yang gencar menyuarakan penolakan terhadap rencana pembangunan PLTA yang disokong pemerintah Turki tersebut. Melalui kelompok 'Keep Hasankeyf Alive', Ayhan mendedikasikan waktu dan energinya demi mempertahankan tanah leluhurnya.

Ayhan bersikeras, sebab di Hasankeyf terdapat begitu banyak warisan sejarah nan luar biasa dari peninggalan kerajaan Asyur, Romawi hingga Dinasti Seljuk.

''Tiap kali menggali lahan di kota ini, kamu akan menemukan peninggalan dari peradaban yang berbeda. Menghancurkan Hasankeyf sama halnya dengan melakukan tindak kejahatan besar,'' ungkap Ayhan seperti dikutip Guideku.com dari AFP.

Di sisi yang berlawanan, pemerintah Turki menolak mentah-mentah kritik Ayhan dkk. Mereka mengaku telah melakukan segalanya demi menyelamatkan situs sejarah di Hasankeyf. Seperti pemindahan sisa masjid Ayyubid yang dibangun pada abad ke-14.

Ayhan dan warga yang kontra mengganggap sebaliknya usaha relokasi tersebut akan membuat Hasankeyf tak ubahnya situs konstruksi yang kehilangan ruhnya.

(Wikimedia Herbert Frank)

Berbeda dengan Ayhan, salah seorang warga yang pro, Ahmed Akdeniz percaya rencana pembangunan yang dicanangkan rezim Presiden Recep Tayyip Erdogan akan membawa perubahan yang positif bagi masyarakat setempat.

Laporan AFP menyebut, proyek ini ditargetkan akan selesai tahun 2019.

BACA SELANJUTNYA

Niat Jahili Balik Pedagang Es Krim Turki, Pria Ini Malah Kaget Sendiri