Selasa, 30 April 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Kamis, 07 Februari 2019 | 21:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Pernahkah kamu mematikan ventilasi udara di kabin pesawat tatkala mengudara?

Tidak sedikit dari kamu pasti pernah melakukannya, terlebih saat merasa hawa kabin terlalu dingin.

Namun siapa sangka, menutup ventilasi udara yang berada di kabin pesawat memiliki dampak buruk yang memperbesar kemungkinan penyakit tersebar.

Laporan Express menyebut ventilasi udara di kabin pesawat dapat berfungsi mencegah penyebaran penyakit di dalam kabin.

Ventilasi tersebut juga membantu penumpang agar merasa nyaman saat berada dalam ruangan tanpa saluran pertukaran udara.

Saat ventilasi ditutup, partikel penyakit dari seseorang dalam kabin mudah menjalari penumpang lainnya.

Terutama jenis penyakit yang dapat bertahan hidup di udara selama lima jam, seperti TBC dan meningitis.

Ilustrasi (Pixabay)

Dengan membuka ventilasi udara, virus dan bakteri dapat diserap lantas dibuang melalui saluran pembuangan yang akan dipindahkan saat melakukan pendaratan.

Namun, membuka ventilasi udara tak lantas menghindarkan kita dari bahaya. Laporan World Health Organization (WHO) menyebut udara dalam pesawat mudah terkontaminasi dengan bermacam partikel yang berasal dari oli mesin, zat yang melapisi pesawat dan banyak lainnya.

BACA SELANJUTNYA

Viral! Video Pria Lompat Keluar Lewat Pintu Darurat, Penumpang Pesawat Geger