Sabtu, 04 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Kamis, 18 April 2019 | 07:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Tanggal 16 April kemarin, tagar #Remember0416 dan topik mengenai tenggelamnya kapal feri Sewol kembali dibicarakan di jagat maya.

Meski sudah 5 tahun berlalu, tragedi feri Sewol yang berlayar dari Incheon ke Jeju, Korea Selatan itu masih menyisakan duka.

Pasalnya, dari total 476 penumpang, sebanyak 304 penumpang tewas tenggelam karena terjebak di dalam kapal.

Yang lebih miris, sebagian besar dari korban tenggelam tersebut merupakan siswa SMA Danwon yang sedang melakukan karya wisata.

Banyaknya jumlah korban sendiri diduga karena kapten kapal saat itu menyuruh penumpang agar tetap diam di kapal.

Di sisi lain, kapten dan perwira kapal malah memilih kabur dan diselamatkan lebih dulu.

Tragedi Feri Sewol (youtube.com/Asian Boss)

Dilansir dari Asia One, ada pula dugaan bahwa pejabat pemerintah Korea Selatan sengaja menutup-nutupi kebenaran di balik insiden ini.

Saat itu, mantan presiden Korea Selatan Park Geun-hye dan salah seorang menterinya dituduh sengaja tidak bersikap tanggap dan menghalangi evakuasi.

''Apa yang kita inginkan tidak banyak. Kami ingin para kriminal dan pembunuh yang meminta korban bertahan di kapal tenggelam dihukum,'' ujar ayah salah seorang korban.

''Apa yang ingin kami tahu adalah kenapa korban tidak lekas diselamatkan ketika masih ada waktu dan kenapa mereka tidak disuruh meninggalkan kapal. Kami ingin tahu apakah ini karena pemerintah tidak kompeten atau ada alasan lain.''

Hingga kini, berbagai macam petisi mengenai investigasi kapal feri Sewol pun masih terus beredar.

Sayangnya, meski 5 sudah tahun berlalu, kebenaran di balik tenggelamnya kapal feri Sewol masih belum terungkap.

BACA SELANJUTNYA

Rossa Konser di Bandung Gandeng Ryeowook Super Junior: Catat Waktu dan Harga Tiket