Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Sabtu, 07 Desember 2019 | 07:40 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Ada satu museum unik yang dapat dikunjungi kala liburan di Kota Yogyakarta. Tak sekadar membahas sejarah, museum ini ditujukan khusus untuk dunia persandian Indonesia.

Selama ini, istilah sandi dan kriptografi masih identik dengan film-film bertema intelijen. Sementara bagi anak-anak usia sekolah, sandi identik dengan aktivitas pramuka.

Nah, berkunjung ke Museum Sandi Yogyakarta ini, wisatawan akan diperkenalkan dengan sejarah sandi di dunia dan terutama di Indonesia.

Museum Sandi sendiri rupanya sudah ada sejak tahun 2008 silam. Saat itu, Museum Sandi masih menempati ruang kontemporer di Museum Perjuangan Yogyakarta.

Namun, pada tahun 2014, lokasi Museum Sandi pun berubah. Sejak tahun 2014 hingga kini, Museum Sandi bertempat di sebuah bangunan cagar budaya yang beralamat di Jl. Faridan M. Noto No. 21, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta.

Museum Sandi Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Museum ini ada sebagai pendukung dari Badan Siber dan Sandi Negara. Lewat museum ini, pengunjung akan diedukasi soal pentingnya keamanan informasi.

Memasuki museum, pengunjung akan diperkenalkan lebih dulu dengan sandi-sandi kuno. Alat peraga untuk sandi-sandi tersebut juga tersedia di sini.

Barulah setelah itu, pengunjung akan diajak melihat perkembangan sandi di Indonesia. Salah satu tokoh penting yang koleksinya banyak ditemukan di sini adalah dr. Roebiono Kertopati, Bapak Persandian Indonesia.

Tak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat replika Rumah Sandi di sini.

Bagi Anda yang belum tahu, Rumah Sandi adalah sebuah situs yang terletak di daerah Kulon Progo, Yogyakarta. Dulunya, rumah ini berperan penting dalam proses pengiriman pesan bersandi saat Agresi Militer II.

Museum Sandi Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Selain mengenal sejarah sandi di Indonesia dan dunia, bangunan Museum Sandi sendiri merupakan cagar budaya yang menarik untuk dikunjungi, lho.

Bagaimana tidak, bangunan bergaya Eropa tersebut dulunya merupakan villa milik orang Belanda. Sembari mengunjungi museum, wisatawan juga bisa berdiri di balkon villa dan melihat pemandangan Yogyakarta.

Selepas menjadi villa, bangunan ini juga pernah dijadikan rumah pribadi dan klinik dokter Sri Sultan Hamengkubuwono VII.

Kemudian, bangunan tersebut pernah digunakan sebagai kantor Kementerian Luar Negeri, sebelum akhirnya beralih fungsi menjadi cagar budaya dan dimanfaatkan untuk Museum Sandi.

Museum Sandi Yogyakarta (Guideku.com/Amertiya)

Museum Sandi Yogyakarta ini buka setiap hari. Untuk hari Senin-Kamis, museum ini buka pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Hari Jumat, museum buka pukul 08.00 dan tutup pukul 16.30 WIB. Sementara hari Sabtu-Minggu, Museum Sandi baru buka pukul 09.00 hingga 15.00 WIB.

Untuk mengunjungi museum ini sendiri, wisatawan tak perlu membayar biaya sepeser pun alias gratis. Fasilitas yang ditawarkan juga sudah cukup lengkap.

Tertarik bermain-main dan berkenalan dengan dunia persandian Indonesia?

BACA SELANJUTNYA

Bale Kanoman: Kuliner Bernuansa Jawa yang Menggoda di Tengah Kota Jogja