Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Momen ulang tahun pernikahan semestinya menjadi kenangan indah yang patut untuk dirayakan. Tetapi, pasangan turis berikut ini mendapatkan pengalaman tragis ketika merayakan ulang tahun pernikahan mereka.
Dikutip Guideku.com dari laman The Sun, Senin (2/3/2020), belum lama ini seorang turis bernama Christoper Swales bersama istrinya merayakan ulang tahun pernikahannya yang ke-30.
Keduanya merayakan ulang tahun pernikahan di kawasan Grand Canyon, Amerika Serikat. Siapa sangka, Christoper Swales mendapapatkan kejutan hadiah terjun payung dari sang istri tercinta.
Hadiah yang semestinya berkesan justru berakhir tragis. Christoper terjatuh saat melakukan aksi terjun payung bersama sang instruktur.
Baca Juga
Christoper terjatuh karena ada sesuatu hal yang salah terjadi ketika dirinya mendarat bersama sang instruktur.
Ketika diselidiki lebih lanjut, seorang petugas menemukan bahwa parasut yang digunakan Christoper saat terjun payung dipenuhi dengan tambalan berupa jahitan.
Christoper meninggal dunia akibat kejadian tersebut, beruntung, sang instruktur terjun payung yang menemani dirinya berhasil selamat meskipun mengalami patah tulang.
Anehnya, pihak berwenang menutup kasus kematian akibat aktivitas terjun payung ini dengan latar belakang alasan berupa kecelakaan. Padahal sudah jelas bahwa ditemukan banyak tambalan di parasut yang digunakan Christoper untuk terjun payung.
Perusahaan Skydive Paragon yang mengoperasikan aktivitas terjun payung tersebut sempat memberikan keterangan lewat salah seorang juru bicara.
Juru bicara perusahaan tersebut menjelaskan bahwa seluruh peralatan yang digunakan untuk aksi terjun payung itu sudah dipastikan aman sebelum digunakan.
"Seluruh alat yang digunakan telah berfungsi 100 persen dengan baik, seluruhnya telah dirawat sesuai prosedur," sebut juru bicara Skydive kepada News Australia.
Namun hal yang terjadi, pihak perusahaan malah menyalahkan Matthew McGonagle, instruktur yang menemani Christoper ketika melakukan terjun payung.
Diketahui, ketika terjun payung, Christoper mendarat dengan kecepatan angin 43 kilometer per jam. Padahal, semestinya batas kecepatan saat melakukan terjung payung adalah 40 kilometer per jam.
Duh, semoga kejadian serupa tak terulang kembali, ya.
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Menjelajahi Cikahuripan, Green Canyon di Bandung Barat Cocok untuk Tracking hingga Prewedding
-
Viral Suami Bawa Nasi Kotak ke Rumah, Pas Dibuka Istri Tetiba Menangis
-
Lewati Pagar Pembatas di Grand Canyon Skywalk, Turis Ini Melompat ke Jurang
-
Miris, Tak Hati-hati Saat Selfie, Wanita Ini Terjatuh dari Tebing
-
Telan Banyak Nyawa, Tebing Grand Canyon Malah Dijadikan Wisata Ekstrem
-
Mengeja Keajaiban Hidden Canyon Beji Guwang Sukawati di Bali
-
Miris, Selfie di Grand Canyon, Turis Pria Ini Jatuh dan Meninggal Dunia
-
Inspiratif, Nenek Berusia 103 Tahun Ini Jadi Penjaga Taman Nasional
-
Cikahuripan, Grand Canyon ala Jawa Barat Rekomendasi Ridwan Kamil
-
Alasan Will Smith Bungee Jumping dari Helikopter di Grand Canyon