Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Italia adalah negara yang banyak dijadikan turis sebagai destinasi wisata mereka. Banyak hal menarik yang membuat orang-orang ingin berlibur ke negera ini. Mulai dari pantainya yang menawan hingga situs bersejarah populer menjadi daya tarik bagi para wisatawan.
Namun, siapa sangka negara yang cukup populer ini memiliki masalah pada tingkat populasi yang kian menurun di sejumlah wilayah. Di banyak kota di Italia banyak rumah yang bahkan dibanderol dengan harga satu euro.
Sebelumnya sebuah desa bernama Teora menawarkan insentif bagi orang yang bersedia pindah ke desa tersebut. Kali ini hal serupa dilakukan kembali. Ada sebuah desa lagi yang rela membayar orang untuk menetap dan memulai bisnis di sana.
Desa ini bernama Santo Stefano. Desa ini terletak di kawasan Abruzzo, sebuah daerah di sebelah selatan Italia bagian tengah. Di desa ini, penduduk dapat menyewa tempat tinggal untuk hidup. Namun tentu hal ini tak jadi masalah karena dewan kota akan membayar biaya hidup bulanan kepada penduduk baru.
Baca Juga
-
Tak Perlu Galau, Begini 7 Tips Aman Naik Pesawat di Tengah Pandemi Covid-19
-
Nggak Gengsi, Crazy Rich Surabayan Ternyata Hobi Makan Soto di Warung
-
Pecinta Kpop Wajib Datang ke Tempat Ini, Bisa Ketemu Idol!
-
Rasakan Sensasi Makan Bareng Ikan Koi di Rumah Makan Ini
-
Adakan RUPSLB, Arkadia Digital Media Lakukan Pemecahan Saham
-
Liburan di Tengah Pandemi? Simak 5 Tips Berikut Ini Sebelum Putuskan Pergi
Penduduk baru akan dibayar selama 3 tahun dengan nilai maksimum sebesar 8 ribu euro atau mencapai sekitar Rp 139 juta per tahun. Selain itu, disediakan pula dana hingga 20 ribu euro atau sekitar Rp 348 juta untuk memulai bisnis. Waw! Sebuah angka yang fantastis.
Tunggu dulu, pindah ke lokasi ini dan mendapatkan insentif tersebut tentu ada syarat yang harus dipenuhi. Pelamar tak boleh berasal dari sekitar Desa Stefano, harus penduduk Italia, Uni Eropa atau memiliki hak untuk tetap berada di Uni Eropa untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
Usianya pun diatur minimal 18 tahun dan maksimal 40 tahun. Selain itu, calon warga Desa Santo Stefano tak boleh berasal dari daerah yang penduduknya kurang dari 2 ribu jiwa.
Nantinya penduduk terpilih akan diatur aktivitas yang akan dijalani, misal menjadi pemandu dan staf untuk kantor informasi, oetugas kebersihan dan pemeliharaan, toko obat sampai pedagang makanan. Bisa dibilang, penduduk baru tidak bisa melakukan bisnis sesuai dengan yang dikehendaki.
Selain itu, penduduk harus tinggal di desa ini minimal 5 tahun. Syarat-syarat ini ditetapkan agar ada batasan dan tak sembarang orang datang kemudian mengambil uang tinggal setahun dan pergi dari desa ini.
Santo Stefano saat ini hanya memiliki 115 penghuni dan sekitar setengahnya adalah pensiunan. Hal ini lah yang memicu adanya program insentif untuk orang yang bersedia pindah dan berwirausaha di desa ini.
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Jepang Gelar Piala Dunia Pungut Sampah, Diikuti 21 Negara Termasuk Indonesia
-
Disinggahi Cut Tari, 6 Rekomendasi Destinasi Wisata di Venesia untuk Libur Akhir Tahun
-
4 Alasan di Balik Kaos Bergaris Gondolier, Pengemudi Gondola di Venesia, Bukan Asal-asalan
-
Sejarah Gondola, 'Taksi Air' yang Ditumpangi Cut Tari dan Ersa Mayori Saat Liburan ke Venesia
-
Hati-hati! Daftar Kota di Eropa yang Rawan Pencopetan, Fuji Jadi Korban di Brussel Belgia
-
Tak Terima Spaghetti Diperlakukan Begini, 2 Pria Ini Putuskan Balas Dendam
-
Sisca Kohl Bikin Es Krim Pizza, Begini Respon dari Bule Italia
-
Italia Cabut Lockdown 4 Mei, Tapi Diimbau Tetap Lakukan Phisical Distancing
-
Nikita Willy Unggah Foto Liburan di Italia, Warganet Salah Fokus ke Sini
-
Curi Pasir di Pulau Ini Bisa Didenda Rp 50 Juta, Masih Nekat?