Jum'at, 26 April 2024
Dany Garjito | Arendya Nariswari : Selasa, 06 Agustus 2019 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Ingatkah Anda dengan kebijakan baru McDonalds yang mulai menghilangkan sedotan plastik dan menggantinya dengan sedotan kertas

Ya, sebagian besar gerai McDonalds terutama di Amerika Serikat serentak mengganti sedotan mereka dari yang berbahan plastik menjadi kertas. 

Namun, ternyata upaya McDonalds ini lagi-lagi diprotes oleh pelanggan karena suatu hal. 

Niat hati ingin ramah lingkungan, ternyata sedotan kertas McDonalds ini masih harus dibuang alias tidak bisa didaur ulang, duh!

Dilansir GuideKu.com dari laman BBC, Selasa (6/8/19), pihak McDonalds memberikan klarifikasi tentang sedotan kertas itu.

Pihak berwenang menuturkan, sedotan kertas itu sebenarnya bisa didaur ulang, namun ketebalan bahan yang digunakan membuat prosesnya sedikit lebih lama.

"Sebagai umpan balik kepada pelanggan, kamu membuat sedotan kertas dengan bahan lebih tebal. Namun ketebalan ini mempersulit proses daur ulang oleh penyedia solusi limbah kami yang juga mendaur ulang gelas kami," tutur juru bicara McDonalds.

"Kami bekerja dengan mereka untuk menemukan solusi, jadi sementara sedotan kertas akan menjadi sampah umum sementara. Limbah dari restoran kami tidak digunakan untuk penimbunan, melainkan untuk menghasilkan energi," imbuhnya.

Bukan hanya itu saja, beberapa waktu lalu banyak pelanggan komplain karena sedotan kertas McDonalds cepat hancur.

Kabarnya, sedotan ini hancur sebelum minuman mereka habis.

Mirisnya, banyak pelanggan membuat petisi supaya sedotan plastik kembali disediakan di McDonalds.

Sampai saat ini, petisi tersebut sudah mendapatkan 51.000 ribu dukungan dari para pelanggan.

McDonalds telah menerapkan inovasi ramah lingkungan ini sejak beberapa waktu lalu.

Tetapi, tampaknya inovasi McDonalds ini hasilnya kurang sesuai dengan yang diharapkan.

 

BACA SELANJUTNYA

7 Tips Bikin Pelanggan Setia ke Restoran, Harus Banyak Diskon dan Promo Terus?