Jum'at, 26 April 2024
Rauhanda Riyantama : Sabtu, 07 September 2019 | 12:40 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Saat pergi ke Solo, rasanya kurang pas jika belum mencicipi kenikmatan Es Dawet Telasih Bu Dermi. Salah satu minuman khas yang menjadi langganan Presiden Joko Widodo.

Terletak di Pasar Gede Hardjonagoro, es dawet nan melegenda ini konon sudah ada sejak 1930-an. Kini, sosok di balik cita rasanya yang 'aduhai' adalah Rut Tulus Subekti, generasi ketiga yang mewarisi usaha es dawet ini.

''Saya sudah jualan di sini selama 15 tahun. Pelanggan yang ke sini macam-macam, mulai dari masyarakat biasa, kalangan artis, hingga pejabat,'' ujar Bu Utit, demikian nama sapaannya kepada Suara.com, Rabu (4/9/2019).

''Khusus Pak Jokowi, beliau sudah jadi langganan di sini sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Namun saat sudah jadi presiden, beliau jarang ke sini. Kalau pun pesan dawet, yang beli ajudannya,'' tuturnya menambahkan.

Rut Tulus Subekti alias Bu Utit saat melayani pesanan. (Suara.com/Rauhanda)

Jadi tak heran apabila Es Dawet Telasih Bu Dermi ini cukup terkenal di telinga para pecinta kuliner. Mengingat, yang berjualan es dawet telasih cukup banyak di area dalam Pasar Gede.

Semangkuk Es Dawet Telasih Bu Dermi disuguhkan dengan berbagai macam jenis isian, mulai dari tape ketan, jenang sumsum, biji telasih, cairan gula jawa, hingga santan yang ditambahi es batu. Dijamin, minuman ini langsung menyegarkan tenggorokan sekali seruputan.

Namun, jika ingin menikmati kesegaran es dawet yang satu ini disarankan untuk berbekal 'kesabaran' yang cukup. Sebab, para pembeli tak berhenti datang sejak dibuka pukul 08.00 WIB hingga tutup pukul 15.00 WIB.

Tak hanya itu, jangan harap langsung mendapatkan tempat duduk ketika menyantap Es Dawet Telasih Bu Dermi. Sang pemilik hanya menyediakan bangku panjang berukuran sekira satu meter di lapak berukuran sekitar 3x3 meter tersebut.

Penampakan Es Dawet Telasih Bu Dermi. (Suara.com/Rauhanda)

Sebagai gantinya, para pengunjung harus rela berdiri di sepanjang lorong pasar. Bahkan, tak jarang pula berdesakan dengan lalu lalang pengunjung dan penjual di Pasar Gede.

Harga semangkok es dawet ini terbilang cukup murah. Pembeli hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp 8.000 saja.

BACA SELANJUTNYA

Air Supply Gelar Konser di Indonesia 1 Desember 2023: Catat Tempat dan Harga Tiket